Rabu, 24 September 2014

Si Slamet



Kisah Si Slamet 

                                                             

Ini hanya sepenggal cerita penghantar tidur dari dunia maya yang nyata. Kisah klasik untuk masa depan..
Cerita ini berawal dari pembicaraan saya dan Om saya yang saat ini berprofesi sebagai Bassist di Genk Kobra, sebut saja Om Ardie (ini nama sebenarnya lhoo).
Suatu hari Om Ardie gundah gulana karena disuruh ngurus Si Slamet. Entah mengapa cerita ini bertepatan dengan aktivitas Gunung Slamet yang masuk kondisi SIAGA (mirip tingkatan dasar Pramuka ya. salam Pramuka dulu deh biar afdol :p ). Si Om minta tolong saya untuk menerjemahkan “ngurus Si Slamet” melalui Tarot. Dan akhirnya kami memulai permainan terjemah symbol. Singkat cerita, Si Slamet ini ternyata sesuatu hal yang sudah mulai dilupakan oleh manusia yang pikiran dan hatinya dipenuhi trik dan intrik,politik yang akhirnya jadi polemik..(halahhh bahasaku…). Manusia lupa mencarinya bahkan meminta ia hadir dalam hidupnya lewat doapun jarang.

“Lalu bagaimana harus mengurus Si Slamet, kan dia sekarang sibuk bikin kotak-kotak di perutnya?”,  kata Om Ardie
“Di mulai dari Kunci D,Om!” jawabku
Dan pesan kuno pun dari Negarakertagama pun diketik dan dikirim Om Ardie
“Tan tata tita tan tuten, Tan tetes tan tuting tutur, Titik tantric tateng tatwa, Tutun tamtam titir titih”
Yang artinya kurang lebih begini “tidak tahu tata karma, jangan ditiru. Tidak faham apa arti kebenaran. Tandanya tidak hirau terhadap nilai-nilai hakiki, sangat wajar bila tertindih berulang-ulang(sengsara)”
Inilah Si Slamet yang dicari Om Ardie..Bagaimana dengan Slamet menurut versi kalian?


Cerita ini kami tutup dengan syair :
Mari kita mulai berdendang
Tak usah hirau dengan suara sumbang
Sumbang itu cuma kata orang
Sekarangggg
Mainkan musikmu
Berdendang, bergoyang dalam harmoni
Dimulai dari Kunci D yaa
Sekaranggggg :D

Add caption


#teliksandiedition

Sabtu, 02 Februari 2013

Kau ESA

Kau Esa,
dalam Abraham, Musa, Isa, Muhammad bahkan dalam umatMU yang lain
Tanpa Kau maka Kami takkan ada
Lalu mengapa mereka masih  memperdebatkan perbedaan?
Sedang Kau Esa selalu ada bersama keberagaman
Kau mencintai kami yang mempersembahkan airmata kami di kuil, gereja, dan masjid
entah kami pernah kafir atau munafik sekali pun!
Kau tetap mendengarkan tangis hati kami

KERINDUAN

ini sesuatu yang konyol, semua terjadi ketika saya dan seorang karib sama-sama saling mengungkapkan KERINDUAN..

Saya (S) : aku rindu saling mengisi dan mendukung seperti ini, rindu kata-kata yang diucapkan dengan menyertakan segenap hati dan pikiran. Hari-hari setelah ada kamu, seperti berkata "Tuhan menghiburmu"
tapi dengan mewek, aku menjawab "Tuhan ini gak lucu deh! mempertemukan kami dalam keadaan seperti ini, apa tujuanMU?"

Karib (K): alangkah bahagia yang tak dapat diukur oleh apapun, ketika kita bisa saling mengisi ruang kosong...yang sekian lama hampa oleh KERINDUAN..

yaa kami memang sama-sama mengalami KERINDUAN..Rindu akan hal yang memang hilang dari hari-hari kami..Dia kehilangan Kasih Seorang Ibu dan aku, aku kehilangan makna KEBERSAMAAN dalam sebuah hubungan..dari Kehilangan itulah kami mengerti dan berujung KERINDUAN..

S : Yess, Bara-bara api yang padam, kini menyala kembali. Butiran darah yang memberku seakan mencair. Saat itu terjadi, aku tahu KASIH sedang mendekapku. Hangat!
K : Asap mengepul dari gelora bara api terbang terbawa angin, bawa pesan kepadamu, berikan kecupan bibir dan dekapan hangat.. KASIH
jika harus dikatakan munafik, anggaplah aku seorang munafik yang tidak tahu bagaimana caranya untuk mengatakan rindu dan sayang kepadamu!
Tolong ajari aku untuk mengatakannya?

S : kebisuanmu tidak menghentikan gerak hatimu. Renjanamu itu telah membuatnya bergejolak hingga pikirmu terpenjara oleh KERINDUAN itu. Diammu bermakna...
Tak kan kubiarkan makna itu menyembur tanpa sedikit pun menyentuhku.
Demi masa, segalanya tak kan sia-sia..
K : aku ingin melepaskan kata dari makna, bahwa beribu kata yang terucap takkan cukup mengungkap isi hati dikala penuh aneka warna pelangi kebahagiaan. Dalam hening bayanganmu mengusik imajinasiku dan gerak hati bersenandung cinta!
S : Kerinduan dalam kasih itu O2 yang akan menguap menjadi CO2, terurai dan akan jadi embun..Embun yang kan sejukkan telapak anak Adam, membuatnya mampu berdiri, berjalan meski tertatih

"KERINDUAN adalah awal dari sebuah pertemuan dan akhir dari kehilangan"

Semarang, 3 Februari 2013


Sabtu, 15 Desember 2012

KEIKHLASAN awal KEHARMONISAN

Sekedar ingin berbagi
ketika saya mendapati sebuah masalah banyak orang bicara, "yang ikhlas ya" tapi anehnya mereka yang bicara tentang keikhlasan pun saat menghadapi masalah yang mirip dengan masalah saya justru kegalauannya mencapai tingkat internasional dan tanpa terkena roaming..

"Ikhlaslah agar menjadi harmonis" , kata ayah Kubro

ikhlas itu apa sih?
ikhlas itu bagaimana?
ada ilmunya gak?

pasti pertanyaan itu muncul di dalam pikiran kita ya? bahkan mungkin dalam perasaan kita..
"Perasaan saya ikhlas lho melakukan semua itu, saya ikhlas lho berkorban ini-itu demi kamu"

jangan dulu percaya dengan kata-kata seperti itu..kenapa? karena ikhlas itu hanya pelaku keikhlasan sendiri dan Sang Maha Ikhlas lah yang mengetahuinya.. 

ada cerita sedikit tentang Ikhlas..Seorang teman bertanya pada saya, "Mba, kata guru ngaji saya ikhlas itu seperti membaca surat Al-Ikhlas , di mana tidak ada satupun kata IKHLAS di dalamnya..maksudnya apa ya?"

yaa betul, Ikhlas adalah sesuatu yang tidak pernah terucap tp mungkin bisa dirasakan..Ikhlas itu menjejak tanpa bekas..

terus apa hubungannya dengan keharmonisan dalam hidup?

terlepas benar atau salah, kita sebagian orang selalu saja menolak dengan kejadian-kejadian yang tidak sesuai keinginan kita. Menurut hasil perenungan saya itu namanya menolak kehendak Tuhan, dalam falsafah Jawa ada istilah Narimo Ing Pandum..Menerima segala sesuatu yang diberikan oleh Sang Khaliq..terserah Sang Khaliq mau memberi apa ke kita , tergantung apa yang sudah kita lakukan..Perbuatan kita baik atau buruk?semakin kita mengeluh terhadap apa yang diberi Tuhan, maka kehidupan kita akan terasa lebih berat, karena kita ingkar terhadap janji kita.. "mati dan hidupku hanya untukMU", "Kuciptakan manusia,jin, dan malaikat untuk beribadah"
sikap menerima kita juga termasuk ibadah..dan dalam beribadah tidak lain yang dituju hanya Tuhan, tanpa pamrih..
sulit?
betul lebih baik sulit dari pada gak bisa, kurang lebih begitu kata Gobind Vashdev dalam bukunya Happiness Inside
kadang kita sering misuh-misuh (memaki-maki),menggerutu,mencucu kalau kita mendapat sesuatu yang gak sesuai dengan keinginan kita..tidak pembaca pun saya..tapi jangan salahkan Tuhan jika keadaan itu akan memakan waktu yang lebih lama dan juga akan merusak kondisi psikologis kita.. :)
mengotori jiwa, jadi galauers sejati..soalnya yang dipisuhi (dimaki) adalah kehendak Tuhan..hehehe..
kalau udah galau, sikap kita jadi gak jelas..marah-marah gak jelas yang akhirnya memicu permusuhan dengan orang lain,dsb. jadi gak harmonis deh :D

mari kita bertanya pada diri sendiri sebelum kita memaki keadaan saat kita dibohongi orang, saat kita dihina, saat kita dicaci, atau apapun yang terjadi dalam perjalanan kita, siapakah yang pertama kita bohongi, kita hina, kita caci atau kita puji? Tuhan , orang tua, diri sendiri atau keadaan yg tak sesuai keinginan kita?

dan marilah kita tertawai diri kita yang amat bodoh dan hina ini serta dilakoni kanthi ikhlas ya :) karena Segala sesuatu tercipta dengan tujuan yang mulia bukan untuk kesia-siaan belaka..

_/\_ Salam

Kaulah Keindahan dibalik Keindahan

Ketika bibir ini memuji, sebesit ingin hadir
Tapi biarkan aku terus memujiMU
mungkin tampak hampa
dan terselip kepalsuan dalam pujianku
namun aku ingin terus memujiMU
melalui semua yang tercipta
melampaui dualitas
baik dan buruk
enak dan tidak enak
suka dan duka
tawa dan tangis
hanya ada kau
KEINDAHAN
yaa
agar semua tahu Kau adalah KEINDAHAN dibalik KEINDAHAN


(Semarang, 16 Desember 2012)

Sabtu, 17 November 2012

Nilai yang Pudar

Ketika semua telah kalah dengan UANG
Masih layak kah manusia disebut makhluk sosial?
Lalu ke mana perginya Sang Penuntun sejati yang bersumber pada hati?
Ke mana larinya hubungan Manusia-Tuhan-Alam Semesta?
Gusti...
ini khilaf kami sebagai khalifah yang KAU percayai
Gusti...
bukakan pintu hidayah dan rahmatMU 
tuk selalu terangi perjalanan kami