SINOPSIS
Tekanan bathin yang dialami Cheryn
sejak usianya 13tahun, menyeret Cheryn ke pergaulan bebas. Cheryn yang tidak
menyadari bahwa jalan yang dia pilih akan membawa malapetaka dalam
kehidupannya. Depresi kronis menggiring dia ke arah skizofrenia, ini salah
satunya. Semasa hidupnya Cheryn harus mempertahankan ‘kesadaran’nya. Belum lagi
masalah rumah tangganya bersama Rengga. Bagaimanakah Cheryn mempertahankan
hidupnya? Apakah Ia masih sanggup tersenyum menjalani hari-harinya? Obat apakah
yang membantunya bertahan?
SATU
I
MENAHAN SAKIT
Beberapa waktu yang lalu diriku ini sudah hampir mati. Rambut dan kuku yang
sudah tidak bisa panjang. Ah..
Aku mengerti apa yang jadi keinginan kedua orang tuaku namun aku tidak
menjalankannya dengan baik. Justru aku terus-terusan meminta orang tuaku
mengikuti keinginanku.
Hingga suatu hari ada yang berbisik padaku,
“ waktumu tuk bahagiakan orang-orang yang kau sayangi dan menyayangimu tidak
lama.Aku akan menjemputmu”
Tak hanya itu, aku pun mimpi dijemput.
Sehingga aku berjanji dalam munajatku, “Ya Allah, ambillah nyawaku, namun
beri aku kesempatan membahagiakan kedua orang tuaku. Setidaknya hingga aku
lulus kuliah dan wisuda”
Allah memang MAHA PENGASIH, MAHA PENYAYANG dan MAHA PENGAMPUN. Dalam keadaan
sakit aku berusaha keras meraih impianku…meski aku harus menelan tiga jenis
obat dalam sehari dan check darah seminggu sekali.
Aku juga sangat berterimakasih pada mereka yang selalu berada di belakangku.
Belum pernah ada sebuah komunitas seperti komunitas yang kalian bangun. GENK
KOBRA. Allah mempertemukanku dengan kalian adalah rezeki yang LUAR BIASA
bagiku. Semoga kekeluargaan ini kan tetap terjaga.
Sudah lama aku tidak menitikkan air mata kerinduan. Tapi pagi ini air mata
mengalir dalam kedalaman jiwa. Di sisi ruang kosong nan hampa, aku merindukan
kebersamaan dengan kekasih. Menyatu seperti dulu.
Kekasih, aku mengerti, dirimu tak pernah meninggalkanku. Hanya aku saja yang
selalu datang dan pergi sesuka hati. Kekasih, pagi ini aku mengingatmu karena
aku menyadari, cinta tak pernah lupa. Kekasih, ijinkan aku menyandarkan raga
dan jiwaku padaMU. Aku telah lelah. Saatnya aku menyerah pada sabdaMU.
Semakin hari, aku semakin tidak kuat melihat wajah orang tuaku. Sementara
aku saat ini sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan sakitku yang
terkadang muncul tiba-tiba.
Aku merasa aku harus bekerja tapi aku tidak bisa ikut orang lain. Bagaimana
mungkin aku ikut orang lain dan harus ikut aturan mereka kalau kondisiku
seperti ini? Sehari bisa menguasai diri, sehari down. Membuat aku harus extra
energi untuk melawannya.
Belum lagi kalau down, kepalaku sakit sekali. Ya Allah , aku
benar-benar harus menyendiri dulu saat ini. Biarlah sebagian orang melihat aku
tak bersemangat karena mereka tak pernah menjalani hidup menjadi aku.
Aku yang dimintai kesehatanku olehNYA. Diganti dengan rasa sakit yang begitu
luar biasa hebat. Sakit lahir dan bathinku. Dan yang aku tahu, selalu ada
perjuangan hidup di dalam kehidupan seseorang.
MENAHAN RINDU
Hal terindah yang tak pernah terlupa adalah kehangatan dalam
kebersamaan di masa kecilku. Masa di mana tak pernah ada kekhawatiran tentang
PEREKONOMIAN. Padahal aku tahu betul, saat itu keluargaku bukan keluarga yang
berlebih. Kami hidup hanya ditopang oleh gaji Papiku sebagai anggota TNI dan hasil
dari warung sembako. Tapi entahlah, kami tak pernah risau akan masalah
keuangan. Hal ini jadi berbeda setelah karir Papiku menanjak. Kami hidup bak
Raja, yang semua-semua serba dilayani. Bahkan setiap hari selalu ada supir yang
disediakan untuk antar jemput sekolahku dan mengantarku ke mana aku mau…tapi
jujur, aku merasa terpenjara. Hingga kadang aku curi-curi pergi sendiri atau
bolos sekolah dan bermain bersama teman-teman karena aku merasa kesepian.
Karir Papiku membuat keluarga kami sulit bersama, hanya tuk sekedar makan
satu meja. Semua hidup sendiri-sendiri. Dan hal itu terbawa sampai Papiku
pensiun. Terkadang aku meminta perhatian dengan ‘memaksa’ Papiku tuk
mengantarku kuliah. Tak peduli apa kata temanku karena aku hanya ingin keutuhan
keluargaku.
aku ingin hidup rukun...karena sejak kecil aku dan kakakku satu-satuunya
mirip kucing dan anjing yang berada di arena fighting...aku yang selalu ingin
dekat dengan kakakku namun kakakku merasa terganggu dengan keinginanku bahkan
sempat beberapa kali kakakku melakukan kekerasan fisik terhadapku, saat itu aku
masih duduk dibangku sekolah dasar dan kekerasan yang membuatku sempat tak
ingin memiliki kakak karena begitu menyakitiku terjadi saat usiaku 13 tahun,aku
dipukul keras hingga tengeng,juga kata-kata kasar yang menghujam jantungku
...dan keadaan itu membuatku menjadi orang yang lebih senang sendirian...bicara
seperlunya saja atau kalau ada perlu saja,aku memberi jarak yang jauh pada
keluargaku...sempat terbesit dalam benakku,apakah kekerasan ini ada karena
didikan keras, kasar ala militer yang sering diterapkan ke dua orang tuaku?atau
memang aku dan kakakku yang tidak memiliki filter high quality...ya, aku rindu
yang pasti aku rindu hidup damai dalam kebersamaan...
Surya tenggelam...
Ditelan kabut kelam
Senja nan muram...
Di hati remuk redam
Jalan berliku dalam kehidupan
Dua remaja kehilangan
Penawar rindu kasih pujaan
Menempuh cobaan
Malam mencekam...
Rembulan sendu rawan
Anak perawan...
Menanggung rindu dendam
(Kala Sang Surya Tenggelam-Chrisye)
DUA
I
AKU DAN PAPI
Juli 2011
Pagi ini berbeda dengan pagi yang biasanya…aku hanya berdua bersama Papiku,
sementara Mami dan Ricko pergi wisata bersama tetangga ke Owa Obong.
Seusai masak nasi goreng, aku langsung melahapnya sambil mendengar Papi yang
berkeluh kesah tentang perasaannya.
“kenapa sudah tua begini tidak ada yang peduli, dulu saja waktu masih jaya,
semua mendekat. Sekarang sudah tua, tak punya apa-apa, bertanya kabar pun
enggan”
Hmmmh jadi ingat lagu Eling-Genk Kobra “banyak harta banyak temannya ,
banyak hutang lari semua”
Aku sedih mendengar beliau bicara seperti itu. Kali ini aku mencoba
memahaminya dengan hati. Ya…
Memang Pria yang dulu bertubuh gagah dan sempat dijuluki MACAN TIDAR itu
kini semakin renta, usianya semakin senja, dan Ia tampak kesepian.
Aku menyadari betul, memang Papiku orang yang berlebihan dalam segala hal.
Khawatiran, over protected. Ya begitulah cara Papi menunjukkan rasa cinta dan
tanggung jawabnya kepada keluarganya. Tapi beliau orang yang tabah menghadapi
kenyataan hidupnya.
Ah…Tuhan, semakin aku tak ingin meninggalkan rumah ini , meski ada tawaran
kerja yang menarik nun jauh di mato.
Mungkin ini memang keadilanMU, akulah yang harus menjaga dan merawat ke dua
orang tuaku setelah kemarin aku menghabiskan banyak waktu hanya tuk
bersenang-senang dengan teman sepermainanku.
ANAK dan ORANG TUA
Januari 2010
Orang tua selalu ingin membahagiakan buah hatinya
Apapun dilakukan, diusahakan tuk penuhi kebutuhan buah cinta mereka
Siang, Malam mereka bekerja dan berdoa
Dan untuk siapa mereka berbuat itu kalau bukan untuk anaknya ?
Tapi lihat apa yang kebanyakkan terjadi dewasa ini?
Lihat ketika anak-anak mereka tumbuh menjadi besar
Duduk satu meja makan pun sulit
Anak yang ketika bayi ditimangnya, dihiburnya penuh suka cita menjadi
boomerang bagi mereka
Bukankah anak hanya bagian kecil dari Orang Tua?
Lalu, bagaimana seharusnya yang terjadi?
Anak lebih mengerti Orang Tua atau Orang Tua yang mengerti pada anaknya
Bapak mangan, kulo dhahar atau Bapak dhahar, kulo mangan?
Atau Bapak sare kulo siram?
Sedang sebenarnya tanpa diminta mengerti, Orang Tua sudah sangat mengerti
ataukah memang terkadang orang tua kini terlalu memaksakan kehendaknya,
ingin menjadikan anak-anak mereka seperti yang ada dalam mereka?lalu di mana
kemerdekaan dan rasa saling menghormati hak asasi antara orang tua dan anak?di
mana hakikat "ANAKKU BUKANLAH ANAKKU?" bersembunyi?
Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
ya, aku sangat menyukai puisi Khalil Gibran ini...dalam hidupku sebagai
anak, aku terjebak dengan rasa menghormati dan berbhakti kepada orang
tuaku...aku tak pernah bisa menjadi diriku sendiri karena ke dua orang tuaku
terlalu sayang padaku, terlalu mengkhawatirkan aku...sehingga setiap targetku
selalu tak pernah tercapai hanya karena orang tuaku tak mengizinkan dengan
alasan keselamatan diriku...semasa hidup, aku hanya harus belajar yang menurut
orang tuaku baik...aku tak punya kesempatan untuk mengasah kemampuanku karena
aku bisa merasakan setiap kali orang tuaku memberi izin selalu tak
sepenuhnya...ingin kuliah di Kedokteran, dipatahkan dengan alasan diriku
memiliki sifat pembosan...tanpa mereka mengerti bahwa ketika aku melakukan
sesuatu yang aku sukai, aku tak pernah bosan...ingin kuliah di ISI Jogja,
dipatahkan dengan alasan aku anak perempuan, tidak boleh jauh dari orang tua...bahkan
pernah sewaktu SMP aku ingin pindah sekolah ke Pesantren, dipatahkan dengan
alasan yang sangat remeh, "jangan nanti kamu seperti sepupumu, sekolah di
Pesantren makanannya kurang bersih dan terkena sakit tipes"..aku hidup
tanpa arah...atau memang Tuhan sedang mengajariku mengerti maksud hati orang
tuaku yang kolot dan selalu ingin dekat dengan salah satu buah hatinya...atau
memang tugasku menemani dan menjaga serta merawat ke dua orang tuaku yang kini
mulai renta...tapi aku meyakini, Tuhan memberi yang aku butuhkan dan rencana
Tuhan lebih indah karena Tuhan lebih mengetahui apa yang tidak ketahui...bagiku
pandanganNYA itu lebih baik dari pandanganku...
AKU DAN BAYU
Bayu, sebuah nama yang tak pernah berhenti membayangi langkahku, hantui
pikiranku.
Mengenalmu sejak kau berusia 17 tahun, tepatnya 8 tahun silam. Sejak pertama
melihatmu di rumah Sigit, aku merasa kau berbeda. Bagiku kau sangat indah,
sehingga hal itu membuatku begitu mencintaimu. Kau tahu, tak mudah merebut
hatimu. Butuh waktu yang cukup lama.
Setelah menjalani proses penantian yang cukup lama, akhirnya kaupun
menghampiriku. Hampir tak percaya, kau mengajakku pergi ke studio 21, dan di
dalam KOSTI kau ungkapkan perasaanmu padaku. Saat itu keringat dingin segedhe
jagung mulai bermunculan di pori-pori kulitku. Bingung mau jawab apa.
September 2002, malam hari. Akupun memutuskan menjawab, “aku nggak bisa…ngga
bisa kalo ngga terima kamu”.
Hubungan yang dilandasi komitmen tuk saling terbuka dalam hal apapun.
Anehnya , sudah beberapa waktu berlalu tapi aku masih belum percaya kalo cowok
item manis, yang tinggal di bernama Bayu, menyukaiku cewek gendut, minderan,
comot (pake kacamata), dan ngga gaul.
Aku yang ketiban duren ato Bayu yang kena sakit mata?
Ada hal menarik dalam hubunganku dan Bayu. Meskipun kami sering ketemu,
telepon dan smsan, kami juga selalu menulis keluh kesah kami di diary. Terutama
hal-hal privacy. Maklumlah kami lebih sering jalan bebarengan dengan
teman-teman dari perumahan Bayu. Selain itu Bayu termasuk anak mama. Hal itu juga
menjadi salah satu faktor aku menyukai Bayu. ANAK MAMA. Tapi anak mama bukan
berarti manja. Bayu sangat patuh pada ke dua orang tuanya meskipun tak luput
dari inggah inggih ra kepanggih. Ya kalo aku sih mencoba mengerti darah muda.
Malam Melepas Bayu
24 Mei 2011 jam 20:18
Bayu...
Malam ini aku katakan, "aku relakan kau pergi"
Ku titipkan rindu pada desir angin yang menemani malam-malamku hari
ini dan sebelumnya
Ku ingin amnesia atas kenangan kita
Di mana hanya ada kau, aku, dan penantian tuk bersama
Kini kau telah mengukir (ingkar) kisah terindah dalam hidupmu di
atas janji yang kau ucap atas nama Sang Maha Pencipta keindahan
Dan membiarkan tiap lembar kitab petunjuk kehidupan bersaksi
ya...
hanya menjadi saksi saja
tanpa bicara sepatah kata pun
Bayu...
1500 hari jadi kematianku
Bahkan lebih dari apa yang terhitung olehku
di mana aku terkubur bersama air mataku
Bayu...
jika ada yang bertanya tentang cintaku
katakanlah, "cintaku telah habis untukmu!"
Malam ini aku melepasmu pergi bersama kisahmu yang baru bersamanya
dan aku akan tetap berjalan pada hamparan padang pasir yang panas
hingga ku temukan mata air di sana
membuka harapan baru dengan mantra
merajutnya dengan do'a pada Sang Maha Keindahan
"ALLAH, BERILAH AKU HATI YANG BARU AGAR AKU TERLEPAS DARI
KEMATIAN DALAM HIDUPKU"
AKU DAN RENGGA
Jalanku kembali gelap setelah aku berkenalan dengan seseorang yang tidak
mengerti akan isak tangisku. Dirinya hanya memanjakan dan mementingkan hawa
nafsunya saja tanpa berfikir apa yang akan terjadi pada diriku nantinya.
Malam itu aku mendatangi seorang lelaki yang aku kenal melalui Facebook.
Arengga namanya. Rengga panggilannya. Aku mendatangi dengan niat silaturahmi
saja dan tak sedikit pun berfikiran buruk padanya meski aku sudah mengetahui
sedikit kisah masa lalunya. Namun apa yang terjadi, saat mengantarkan aku
pulang ke rumah, Mas Rengga tidak langsung menuju ke rumahku. Di jalanan yang
gelap itu aku hanya bisa merintih bathin dan akhirnya kami sampai di sebuah
motel di daerah terpencil. Di dalam kamar motel aku menangis, memohon-mohon
padanya untuk tak melakukan hal buruk padaku.
“Mas, aku mohon…meski pun kita memiliki masa lalu yang sama dan kita
sudah sama-sama tahu tentang masa lalu kita, bukan berarti kita harus
melakukannya”
Mas Rengga tidak menanggapiku , “aku kan sudah pernah bilang, semua
pacar-pacarku pasti pernah tidur denganku…kalau kamu tidak suka, silahkan kamu
pulang sendiri.”
Mas Rengga terus berusaha berkata-kata hingga membuatku tak mampu berkutik
sedikit pun. Hingga dengan keterpaksaan aku melayaninya.
“aku suka denganmu yang seperti ini, tidak munafik.” kata Mas Rengga.
Namun aku berusaha menghadapi hari-hariku seolah tak pernah terjadi apapun
jua antara aku dan dia hingga tiba keberangkatanku ke kota Debus. Alangkah
terkejutnya aku, sore itu dia hadir seolah ingin mengantarkanku dan aku menaruh
harap padanya.
Di perjalananku ke kota Debus, aku bertanya kenapa cobaan ini menghantui
langkah yang telah aku susun kembali, dan apa yang harus aku lakukan. Hah lagi,
lagi aku kembali pada niat awalku sebelum aku bertemu dengannya. Aku hanya
ingin berhubungan baik dan insyaallah menikah dengan dia.
Woooow ternyata menjadi orang baik itu berat, butuh hati yang lapang…
Ya Allah, meski malam itu sudah menjadi pergumulan antara aku dan dia, namun
dia masih tak menganggapku sebagai kekasihnya…sebegitu rendah kah aku?
Bahkan aku harus mengorbankan hatiku tuk melihat dia memasang foto wanita
lain di Facebooknya… ’
-Mas Rengga, andai kamu tahu betapa berat ini aku rasakan…karena bukan
apa-apa, semua jalan sudah buntu…pikiranku buntu, perasaanku pun sama…Aku tahu
aku punya masa lalu yang kelam, dan aku sudah menceritakan padamu apa adanya
aku karena aku hanya ingin kamu mendengar dariku langsung…namun ternyata aku
salah…
Mas Rengga, ini salahku…ini bukan lagi cinta tulus seperti inginmu…ini cinta
yang ternoda oleh hawa nafsu diri kita…
Kamu dan aku sama…kita terjebak di dunia bebas yang sembrono…manusia modern
yang keblinger…
Mas Rengga, aku hanya ingin tenang…aku tak ingin jadi sarang penyakit dan sumber
kenistaan bagi orang tuaku juga bagi orang lain, termasuk Mas Rengga dan
keluarga Mas Rengga
Dan aku bukan orang yang sabar dalam hal ini…karena ini menyangkut kehidupan
orang banyak…
Suatu hari Mas Rengga akan mengerti dan memahaminya…semoga pintu hidayahNYA
akan terbuka dan terangi qolbu Mas Rengga…amin
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya,
dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
[Q.S. Al-Qashash:56].
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi
pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui
sedang kamu tidak mengetahui”
Sebenarnya….
“Aku hanya butuh sedikit pelukan hangat dan kecupan di kening untuk
membuatku nyaman…No more!!!”
Hari-hari kulalui bersama Mas Rengga dengan delusi yang semakin
kuat…ketakutan-ketakutanku pada Allah semakin memperkuat delusiku…Aku resah
pada diriku yang tak mampu mengkontrol diri sendiri, aku takut pada diriku…Tapi
akhirnya secercah harapan melambung dalam otakku…membuatku berani menghadapi
kenyataan hidupku yang penuh kekurangan…
Hingga… “Mas, aku ingin kita menikah segera. Ijinkan aku bicara dengan orang
tuamu tentang apa yang terjadi antara kita. Aku tidak kuat jika harus
terus-menerus seperti ini. Sementara kamu punya track record sebagai orang yang
mudah saja melupakan perbuatanmu. Dan selalu tak ingin disalahkan! Apa kamu
pikir, perbuatanmu tidak menyakiti? Gampangnya meniduri wanita dengan cara kamu
jadikan pasanganmu lalu dengan alasan tidak cocok kamu tinggalkan mereka?”
Aku mencoba memberanikan diriku tuk bicara pada kedua orang tua Mas Rengga,
aku katakan, “Maaf Ibu, Bapak, saya ingin menikah segera karena hubunga saya
dengan Mas Rengga sudah terlanjur jauh…saya tidak ingin terus-menerus berbuat
zina…namun jika saya tidak dinikahkan, saya tak mengapa…asalkan saya putus
dengan Mas Rengga”
Wong lanang ilang kaprawirane
Wong lanang linggih plangki
Akeh wong lanang ora duwe bojo
Wong wadon nglamar wong lanang
Kelak di masa depan pada jaman terbalik maka kaum pria akan kehilangan jiwa
ksatrianya. Tidak seperti di jaman kuno tatkala kaum wanita naik tandu
sedangkan kaum prianya naik kuda, maka di jaman terbalik tersebut kaum prianya
justru menaiki tandu atau menggunakan sopir pribadi untuk bepergian ke
mana-mana. Kaum pria yang telah tidak lagi berjiwa ksatria itu tidak berani
beristri karena takut untuk melamar dan menikah dengan berbagai alasan: ekonomi,
patah hati, tidak sederajat, tidak berani bertanggung jawab atas perbuatan
sendiri, dan sebagainya. Kelak di masa depan malahan kaum wanita tidak
malu-malu lagi mendahului menyatakan cintanya kepada pria idaman hatinya.
Kakung putri ing reh pala krami
Sumawana kang samya jajaka
Lamun tembe pikramane
Aywa tinalyang wuwus
Wasitane mengku pawestri
Ywa dumeh yen wong priya
Misesa andaku
Mring darbeking wanodya
Palakrama nalar lan kukum kang dadi
Yen tininggal temah nista
Putera maupun puteri yang telah mencapai tingkat umur dewasa, hendaklah
menikah atas dasar pertimbangan nalar dan atas dasar kesadaran hukum atau
peraturan yang berlaku. Jika ia menikah tidak atas dasar demikian, niscaya akan
hidup dalam kenistaan.
(
Serat Warayagnya dan Darmalaksita)
Akhirnya orang tua Mas Rengga pun mempertimbangkan pendapatku dan kami
akan menikah…
Namun sayang, dalam proses pernikahan, hubungan Cheryn dengan Mas
Rangga penuh dengan intrik…masalah demi masalah hadir dan membuat kami semakin
menjauh…Cheryn menahan sakit dan menjadi over sensitive, juga mudah
tersinggung dan marah…Sementara Mas Rengga, tak pernah mau tahu dan cuek
terhadap Cheryn…sikap Mas Rengga yang cenderung dingin ini, membuat aku
berfikir bahwa ia tidak benar-benar mencintaiku dan hanya terpaksa melanjutkan
hubungan…
Dalam do’a Cheryn : “Ya Allah berilah kemudahan dalam hubunganku dengan Mas
Rengga, dekatkanlah kami…ikatlah hati kami dengan tali kasih sayangMU…Ya Allah,
seandainya memang kami harus berpisah, pisahkanlah kami dengan jalan yang
terbaik, jalan yang tiada menyakiti hati kami”
AKU DAN ROBB
Ya Robb, aku ingin keluar dari lembah ini…di sini gelap dan hanya aku
seorang diri…
Lepaskan aku Ya Robb dari nestapa ini…jiwa ini lelah berjalan pada jalan
yang salah selama belasan tahun…
Ini salahku, salahku yang tak pernah mengerti atas pengajaranMU…aku tak
ubahnya seperti keledai…bahkan aku keledai bodoh!
Sudah tahu jalan berlubang, masih saja aku lewati…berkali-kali…Ya
Allahhhhhhhhhh
Aku ingin MEMUTUS jalan ini, aku hanya ingin jadi hambaMU yang berada di
jalan kebenaranMU…tuntunlah aku tuk kembali ke jalanMU ya Allah...
Tentang perzinaan di dalam Al-Quran disebutkan di dalam ayat-ayat berikut;
Al Israa' 17:32, Al A'raaf 7:33, An Nuur 24:26. Dalam hukum Islam, zina akan
dikenakan hukum rajam.
Hukumnya menurut agama Islam untuk para penzina adalah sebagai berikut:
Jika pelakunya muhshan, mukallaf (sudah baligh dan berakal), suka rela
(tidak dipaksa, tidak diperkosa), maka dicambuk 100 kali, kemudian dirajam,
berdasarkan perbuatan Ali bin Abi Thalib atau cukup dirajam, tanpa didera dan
ini lebih baik, sebagaimana dilakukan oleh Muhammad, Abu Bakar ash-Shiddiq, dan
Umar bin Khatthab.
Jika pelakunya belum menikah, maka dia didera (dicambuk) 100 kali. Kemudian
diasingkan selama setahun
Al A’raaf 33 “ Tuhan hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang
terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan dzalim tanpa alasan
yang benar dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu,
sedangkan DIA tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu
membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui”
Al Israa 32 “ Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu
jalan yang buruk”
An Nuur 26 “ Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan
perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik
untuk perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan
orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).
TIGA
Ke Kota Debus
Hukuman rajam pada kehidupan nyata adalah lemparan batu sebagai
peringatan…hal itu bisa dalam wujud diberi kesusahan yang terus menerus,
kegelisahan hati…derita-nestapa yang tak berujung hingga pelaku menyadari akan
perbuatannya dan “berfikir”…Hukuman pengasingan di sini, Cheryn harus
mengasingkan diri ke kota Debus , bekerja sebagai kuli tinta…
KOMPLEK KULI TINTA
REREONGAN, sebuah ruangan kecil di belakang kantor Dewan adalah tempat Kuli
Tinta berkumpul pagi hingga siang hari sebelum masing-masing menulis beritanya
di sebuah tempat nongkrong dengan fasilitas hot spot sekitar alun
-alun..kawasan
ini aku beri nama KOMPLEK KULI TINTA
Desember 2010
THERE IS A GOD...
berkata seorang kakak kepada adiknya ..
"tak perlu jauh-jauh jika kau ingin belajar agama,...aku akan
membantumu!" tukas sang kakak
"ah...tidak, karena kau hanya senang dengan siluet wanita
montok saja" sahut si adik dengan polos
cobalah kau rubah pola pikirmu...
wanita itu indah...DAN LEBIH DARI ITU...
pahamilah setiap bagian tubuhnya...dan setiap lekuk yang ada...
hal itu bisa membawamu mengerti dan percaya bahwa TUHAN itu ADA...there
is A GOD...
mengapa hidung diletakan dengan posisi lubang menghadap ke
bawah???,tanya si kakak lagi...
kenapa, untuk apa,kak?,tanya balik si adik..
dengarkan aku...
bayangkan lah jika hidungmu diletakkan dalam posisi terbalik...maka
kau akan susah payah jika hujan datang!
pikirkan juga mengapa rambutmu bisa panjang melebihi bulu-bulu lain
yang ada...
SEMUA PENUH KETERATURAN
SIAPA YANG BISA MENGATUR ITU SEMUA JIKA BUKAN TUHAN?
INDAH BUKAN???
Cheryn saat itu seperti menemukan sebuah jawaban tentang Tuhan tapi
ia tak menemukan jawaban tentang agama. "aku mencari tahu, bagaimana cara
beragama yang baik, cara mendekatkan diri pada Tuhan karena selama ini yang aku
tahu semua orang beragama tapi mengapa bukan ketenangan yang terjadi, melainkan
ketegangan-ketegangan yang mengatasnamakan agama yang terjadi? Bukankah Tuhan
itu hanya satu?"
HIDUP ITU UNTUK BERSUSAH PAYAH
Oktober 2010
Judule KERJA di TV
jebul-jebul isi critane rada abot, angel sisan...Maklum, awakku uripe
kecukupan...Kabeh serba ada...Dan segala sesuatu selalu disiapkan Mami &
Papiku tercinta...
1.Prepare ke kota Debus
2.BerADAPTASI dengan tempat yg baru dgn bahasa yg asing (SUNDA geto loh)
3.Profesi baru yg sama sekali aku gak tau ilmunya
4.Belajar MANDIRI (umbah-umbah dhewe, resik-resik omah dhewe, nek loro tuku
obat dhewe)
5.NGATUR DHUWIT dhewe
6.NGGOLEK PETURONAN
7.PASEDULURAN, KEKANCAN
8.de el el
MAKJEGAGIG...
Ngene iki jenenge urip tenan... "HIDUP ITU UNTUK BERSUSAH
PAYAH"...Isine berusaha terus sa'ben dina...Sinau, sinau, lan
sinau...Nimba ilmu...Ilmu dari Yang Maha Hidup...Ngupaya urip , piye carane ben
urip terus nanging lewat cara sing nggenah...Segala sesuatu yang harus
dipertanggungjawabkan manusia kepada TUHAN setelah lahir dan mengenal dunia...
GEBRAKKAN PAGI HARI
September 2010
owhhhhhhhhh...kepalaku seperti tersambar sesuatu...dan sakit sekali
tiba-tiba kemarin pagi, selepas aku menyapu, mengepel dan mencuci
bajuku di kontrakkanku,rumah tipe 45 dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi,
otakku membuka file film percakapan antara aku dan Mayor Angkatan Laut itu...
Film yang tersusun dalam file itu mulai terputar...satu per satu ku
cermati lagi hingga selesai...perjalananku menuju ke Kota Debus dan
faktor-faktor pendukungnya...hahhhhhhhhhhhhhhhhhh...
tak terasa air mataku mengalir...dan kesedihan akibat penyesalan
selimutiku...bagaimana tidak, aku berkata pada Mayor yang juga Tanteku itu,
" aku jenuh dengan masalah-masalah yang terjadi di rumah...belum lagi
dengan keluhan-keluhan Papi...sakit inilah sakit itulah...uang minimlah...ada
saja yang jadi keluhan beliau...sedang beliau tidak mengerti, bagaimana aku
terus memotivasi diriku untuk membahagiakannya meskipun penuh dengan
tekanan-tekanan yang ada...meski aku sakit parah, aku tetap ingin bahagiakan
ortuku, tante!"
Airmataku semakin deras...semakin erat rasa bersalahku...Aku lupa
bahwa ORTUku sudah tidak muda lagi, terlebih Papi yang (mungkin) mengalami Posh
Power Syndrome karena baru saja pensiun dari pekerjaannya...
Ya Allah , ampuni diriku, maafkan diriku , rahmatilah aku...
Aku menghitung kesalahan ortuku karena rasa kesal akibat tidak pernah
mendapat yang sesuai keinginanku tapi aku lupa menghitung :
- berapa uang susuku
- berapa uang pendidikanku
dan
- berapa uang jaminan kesehatan lahir bathinku
" JANGAN MENGHITUNG KEBURUKAN TAPI HITUNGLAH BERAPA KENIKMATAN
YANG TELAH TUHAN LIMPAHKAN PADA DIRI KITA MELALUI TANGAN KEDUA ORANG TUA
KITA"
BELAJAR MENGENALI "SIAPA AKU?"
Kota Debus tak hanya memberiku pengalaman yang lebih padaku dibanding dengan
orang-orang yang mengalami depresi kronis-skizofrenia yang lain...bagaimana
tidak?bagaimana aku bisa berkata demikian?dan bagaimana aku tidak bersyukur
atas semua nikmat yang telah diberikan Tuhan padaku?mungkin saat ini ruang
otakku hanya terisi degan kata tanya Bagaimana?
Waktu membuatku mengerti bahwa diriku sangat beruntung menjadi diriku, terlebih
ketika aku harus meliput penjemputan orang-orang yang dipasung karena mereka
mengalami depresi kronis-skizofrenia dalam rangka program pemerintah BEBAS
PASUNG 2014...nasib mereka hanya habis di bawah pohon dengan kaki dirantai atau
harus bertahun-tahun hidup di dalam gubuk derita...aku menyebutnya gubuk derita
karena mereka harus tidur, makan, bahkan terkadang buang air di dalam
situ...sementara aku?aku masih bisa nikmati kebebasan dan beraktifitas di
tengah-tengah masyarakat...ada rasa pedih terasa olehku, di kota yang rata-rata
banyak ulamannya dan sebagian pejabat pemerintahnya memiliki title HAJI, masih
banyak masyarakat yang tidak menelan kotribusi dari ulama dan pemerintah...tapi
pembahasanku di sini adalah bukan itu, pembahasanku di sini adalah AKU
BERUNTUNG MENJADI DIRIKU SENDIRI ketika aku harus berhadapan dengan mereka yang
sama sepertiku...dan ada salah satu diantara mereka yang dijemput oleh pihak
rumah sakit Grogol, menarik perhatianku, Ebi namanya...lelaki berambut ikal
sebahu, berkulit sawo matang, usianya sekitar 28 tahun..diantara sadar tidak
sadar, ia terus bercerita mengapa dirinya bisa mengalami depresi
kronis-skizofrenia...Ebi berkata , "dulu saya ingin jadi wartawan, saya
ingin jadi orang kaya, saya teh kelebihan keinginan"...kata-kata itu
membuatku berkaca dan Ebi akan menjadi kaca benggala bagi orang-orang yang
memiliki impian...aku meminjam istilah dari tanah Jawa yang dulu sering dipakai
kawan-kawanku kalau mereka punya keinginan tapi gak kesampaian "ATI KAREP
BONDHO CUPET"...memang benar, manusia harus memiliki cita-cita dan impian,
tapi Ebi menyadarkanku bahwa cita-cita dan impian haruslah sesuai dengan
kemampuan diri bukan sekedar ambisi semata...karena kesuksesan sebenarnya tidak
dinilai dari berapa banyak harta benda yang terkumpul atau title kesarjanaan ,
melainkan seberapa banyak harta benda yang dikumpulkan dan title itu memberikan
kontribusi kepada sesama...aku, Cheryn, semakin dan semakin berjuang
mempertahankan kesadaranku...terlebih aku diberi kesempatan oleh manajer Klinik
Permata Bunda yang juga bekerja sebagai pimpinan PUSKESMAS di daerah Majasari
untuk mengunjungi orang-orang yang ketika itu dijemput dan dirawat di Grogol
bahkan aku masih memiliki kesempatan memotivasi mereka untuk sembuh...semua itu
membawaku belajar mengenali diriku lebih jauh seperti kata filosof Yunani kuno,
Socrates "KENALI DIRIMU" atau kata-kata yang dulu pernah dilontarkan
Ayah dan pamanku "WHO AM I?"..Semakin yakin bahwa hidupku adalah
sebuah ketetapan bahkan pilihanku pun adalah sebuah ketetapanNYA, seperti
nasehat mamiku "Urip iki wis digariske lan ono dalanne dewe-dewe,urip iku
kudu biso rumongso ojo rumongso biso"...benar-benar mengikis karat
kesombongan diri...ternyata aku yang beruntung tetaplah sama seperti Ebi yang
bodoh karena aku pun pernah bahkan masih berambisi tuk jadi lebih dari diriku
yang sekarang tanpa melihat apakah aku mampu atau tidak...aku sombong, aku
telah lupa diri, dan itu artinya aku lupa diriNYA...dibalik rasa beruntungku
ada kebodohanku...aku bodoh karena aku masih memotivasi diri tuk jadi lebih
dari orang lain, seharusnya aku hanya memotivasi diri tuk jadi lebih baik dari
sebelumnya...belajar, berusaha dan berjuang mempertahankan kesadaranku yang tak
menentu...aku hanyalah kuli tinta, mungkin cita-cita yang pantas untukku saat
ini hanyalah menjadi PENULIS...dan lebih tepatnya adalah, aku ingin menjadi
manusia...menjadi anak yang berguna bagi orang tua, nusa, bangsa dan agama...
(sama seperti do'a mami&papiku)
KE LUBANG YANG SAMA
Saat itu aku masih tinggi ego. Aku hanya berfikir tak ingin diremehkan , aku
terlupa niatku. Aku berhubungan dengan lelaki lain hahhhhhhhhhh yang ternyata
sama saja dengannya. Lagi! Hawa nafsu berperan sebagai pemeran utama dan
bayangan orang tuaku terus menghiasi pandanganku. Dan aku tak kuat lagi. Delusi
dan halusinasi menghampiriku, mungkin sampai detik ini…rasa ingin lari, pergi
dan mati hantuiku.
Belum lagi tuntutan pekerjaanku yang menekanku untuk memberitakan sesuatu
yang bertolak belakang dengan hati nuraniku. Di mana aku harus mengungkap
pemberitaan Video Porno yang diperankan anak sekolah.Aku tidak bisa menjalankan
tugas dengan baik.Ada kemunafikkan terselubung dalam diriku jika aku harus
mem-blow up-nya, ada rasa berdosa yang hinggap di relung hati dan
mengotorinya.Aku tak lebih baik dari anak sekolah itu.Seperti menguliti borokku
sendiri sebuah ,tapi ya inilah pekerjaanku. Bait-bait do’a ku layangkan tiap
malam, diiringi suara jangkrik dan desir angin yang menyapa akrab pasir, dari
kamar kost yang berseberangan dengan Taman Makam Pahlawan. Memohon petunjuk dan
kemantaban hati.Tuhan, ijinkan aku melihat dengan pandanganMU dan memutuskan
segala perkara menurut karsaMU.Tuhan, adakah gelisah ini hadir karena aku tak
lagi sejalan dengan kehendakMU? adakah aku ingkar padaMU?aku berada pada persimpangan,
mengabdi padaMU atau pada pimpinanku dan perusahaanku. aku harus bisa, aku
harus berani memutuskan meski aku terlihat kalah dan bersalah, rendah..tapi
Tuhan tidak demikian..Tuhan tak pernah salah..bagiku kehilangan pekerjaan tak
mengapa asal aku tak kehilangan Tuhan..sudah cukup jauh jarak antara DIA dan
aku..tak ingin membuatnya lebih jauh lagi..aku tak bisa, tak bisa melawan
nuraniku..
Hingga falsafah hidup Jawa melalui tembang Ngayogjokarto dan DKJPR
(Demak Kudus Jepara Pati Rembang) yang dilantunkan Genk Kobra kembali masuk
menetralisir dan membantuku memutuskan langkahku berikutnya. Selain itu
bentakkan dengan rasa ketidak percayaan dari produser news dihadapan
kawan-kawan membuatku sesak nafas…Dia membentak-bentak aku dan men-judgeku tak
memiliki etika hanya karena aku belum mendapatkan komentar dari Kepolisian
perihal Video Porno mirip anak SMU. Namun dalam hatiku bertanya “apakah sikap
Anda ini beretika?memaki-maki saya di depan orang yang magang?”
“sikil gudhik ojo dikukur lan dititil, tangan reged ojo nggo uthik-uthik
upil…sirah mumet lan ngelu podho ngombe’o pil…dadi uwong sing pinter ojo
pokil…susuk wajan nggo goreng krupuk kuwi sothil, mbok yo anteng tanganne ojo
podho nggrathil…benik ucul dondomi ben ora prithil, dadi uwong sing sugih ojo
dadi uthil” (Ngayogjokarto)
“Demak Kudus Jepara, poro penak ojo gawe gelo…gelo yen ra dho duwe konco,
koncone akeh bareng Genk Kobra…Bablas Rembang nglewati Pati, milih dalan mbok
sing ati-ati…klira kliru dadi nggegirisi, pengen padhang malah dadi mati”
(DKJPR)
Mendengarkan musik adalah salah satu terapi yang aku lakukan untuk
mengurangi kecemasan dan stress. Terapi musik adalah terapi yang naik daun
setelah Perang Dunia I. Dulu terapi ini hanya dilakukan oleh sekelompok pemusik
dan digunakan untuk mengobati para veteran yang memiliki trauma perang, baik
mental maupun fisik.
Aku memutuskan resign dari pekerjaanku dan kembali ke rumah. Aku hanya ingin
hidup tenang! Itu saja. Pilihan sudah aku putuskan tapi arrrrrrrrrrrrrrgh
apa yang salah dariku sehingga selalu saja masuk lingkaran setan. Akhirnya aku
menjalin hubungan lagi dengan lelaki yang menghancurkan tatananku. Kali ini aku
sudah seperti anjingnya. Aku menjadi sangat setia dan mengikuti permainannya
bahkan aku menikmati permainan ini. Hingga suatu hari, dadaku sesak dan terus
dlm keadaan seperti itu. Resah, galau berkepanjangan dan tak mendapati apa-apa.
Pikiranku kembali buntu, hanya amarah dan amarah yang tersisa. Setiap orang
ingin aku marahi, yang sebenarnya marah itu adalah amarahku pada diriku
sendiri. Bodoh,aku bodoh!
KE JIWA YANG SAKIT
Kebuntuan dan kemarahanku itu membawaku jatuh, meluncur ke jiwa yang sakit.
Schizophrenia namanya.
Schizophrenia adalah penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada
dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa
psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons
emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali
diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada
rangsang pancaindra).
Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau
pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan
permasalahan pada zalir serebrospinal.
Schizophrenia bisa diatasi dengan obat-obat yang mengandung anti depresan
disertai dukungan moril terhadap pasien. Pengupayaan penyembuhan harus
dilakukan dengan kerjasama aktif dari Psikiater-Pasien-keluarga-komunitas/teman
dekat.
Schizophrenia dapat menyerang siapa saja dalam bentuk ketakutan, keresahan,
angan-angan atau perubahan perilaku yang aneh.
Cheryn menjadi pasien psikiater selama 2 tahun…namun kesadaran diri tentang
pengaruh obat-obatan yang diberikan psikiater (setengah tablet membuat Cheryn
harus tidur selama 6 jam), membuatnya memupuk keyakinan diri bahwa dirinya
mampu hidup tanpa harus bergantung pada obat-obatan…Cheryn sadar, penyakit yang
kini ia rasakan merupakan hasil dari perbuatannya sehingga dia harus menanggung
konsekuensinya…menurut Cheryn, gangguan kejiwaan di dirinya ini terjadi karena
penyimpangan perilaku dan banyaknya tekanan kehidupan. Cheryn kehilangan
petunjuk hidup…hingga akhirnya suatu hari Cheryn mengalami Lumpuh beberapa
saat, tubuhnya tak mampu bergerak dan Cheryn hanya terkapar di tempat
tidurnya…saat-saat itulah Cheryn merasakan sesuatu, seperti ada yang
menggerakkan kepala dan matanya kea rah tumpukkan buku di atas lemarinya lalu
tanpa sadar ia membaca “Min hajjul qossidin atau Orang-orang yang mendapat
petunjuk”.
Tak hanya itu, Cheryn yang tidak mampu menggerakkan tubuhnya, merasa ada
yang mengangkat dan menarik tubuhnya, membuat ia terbangun…Kali ini ia
diarahkan pada rak buku yang menggantung di tembok kamarnya…dan saat itu
matanya tertuju pada sebuah buku hijau, kecil milik orang tuanya… judul buku itu
“Al-Qur’an dan terjemahannya”
Cheryn mencoba menganalisa dari kejadian-kejadian asing yang ia alami di
ruang privacynya itu…namun, analisa itu menghasilkan bulir-bulir airmata…
”Tuhan, aku sadar, Engkau satu-satunya Yang Maha Pengasih…tak hanya setitik
nila yang ku torehkan pada setiap lembar buku kehidupanku…Namun Engkau masih
menjagaku, mengingatkanku bahkan mencintaiku…Tuhan, Engkau tak pernah jauh
dariku tapi akulah yang menjauhkan diriku dariMU”
Setiap penyakit ada obatnya, apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu
penyakit, maka sembuhlah si penderita dengan izin Allah Azza Wa Jalla
Dan "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat."
~ Q ur'an: Al Baqarah: 214
"Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada."
~ Q ur'an: Al Hadid: 4
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
... sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ...
~ Q ur'an: Alam Nasyrah: 5 - 6 ~
Al-Baqarah 286: Pentingnya Penguatan Jiwa
286. Allah tidak membebani(jiwa) seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah
kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Ayat terakhir Al Baqarah ini menginspirasi saya sebagai berikut:
Sebagaimana yang kita ketahui, Allah memberikan besarnya
cobaan/ujian/gemblengan sesuai dengan kapasitas diri sang hamba. Catatan
menariknya di sini adalah: kapasitas yg dimaksud adalah kapasitas JIWA, bukan
sekedar kapasitas knowledge dan skill yang secara eksplisit bisa kita lihat.
Itu artinya bisa jadi jiwa yg kuat memiliki knowledge dan skill yang rendah
sehingga dia berasa tak mampu, padahal aslinya dia bisa. Oleh karenanya, adalah
penting sekali bagi kita untuk terus menguatkan jiwa, bukan sekedar knowledge
dan skill kita. Jiwa ini bisa diperkuat melalui tindakan/amalan baik,
sementara itu keburukan yg dilakukan akan memperlemahnya.
Aplikasi praktisnya:
Menjaga ibadah rutin dzikir pagi, sholat sunnah, dan segala bentuk ibadah
lainnya.
Secara khusus perlu juga meminta Allah untuk menguatkan jiwa kita dalam
panjatan do’a.
Secara sadar melakukan kebaikan dg niat untuk menguatkan jiwa.
Apabila melakukan salah, segera ikuti dg kebaikan untuk menebusnya.
Segala tindakan jahat/buruk, meskipun diikuti dg taubat, bagaimanapun akan
tetap membekas. Setidaknya dia pernah meninggalkan torehan.
Bagiku, melakukan pergaulan bebas tanpa mengenal batasan-batasan bak
memelihara rayap di dalam diri sendiri…tak hanya meggerogoti tubuh, tapi juga
jiwa…
“Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan
bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta” (QS.Al-Baqarah : 10)
“Maka, tatkala mereka berpaling (dari kebenaran)Allah memalingkan hati
mereka”
Aku mencoba meredakan sakitku dengan berdo’a , memohon ampun dan memaafkan
mereka yang menyakitiku meskipun itu sulit…aku menerima dan menjalani semua
hingga menemukan titik sabar dan ikhlas…menerima sebagai jalan takdirku yang
tidak bisa aku tolak…
Tuhanmu lebih mengetahui yang ada dalam hatimu. Jika
seandainya kamu orang baik-baik (Allah akan
memaaafkan sikap dan kelakuan yang telah kamu
lakukan
dengan terpaksa, tidak sadar, atau yang berada di
luar kontrol kemampuanmu), karena Allah Maha
Pengampun bagi orang-orang yang bertobat (QS
Al-Isra'
[17]: 25).
KE RUMAH SAKIT
Pagi yang cerah, aku mencoba menghubungi Patrice via sms…”hey beibh, sibuk
kah kau hari ini? Aku ingin bicara sesuatu padamu, bisakah kau datang ke
rumahku sore ini?”
Tanpa menunggu lama, akhirnya Patrice pun menjawab smsku. ”ya, baiklah. sore
ini aku milikmu “
Akhirnya, sore yang mendung menghantarkan Patrice menuju rumahku…Kami duduk
berdua di kursi jati berwarna merah hati di teras rumahku…
“Pat, aku sudah tak kuat lagi menahan gejolak diriku. Schizoprenia ini
menghancurkan otakku secara perlahan. Aku tak bisa terus menerus seperti ini.
Sendirian di kamar, setiap hari aku menunggu kekasihku hanya tuk sekedar
tersenyum atau menanyakan kabarku,tapi…dia terlalu sibuk…hari-hariku hanya
berteman dengan bantal, guling, laptop, buku-buku dan tembok…malam-malamku
hanya ada langit dan satu bintang yang menyapaku…hanya malam yang membuatku
hangat,langit dan bintang yang selalu memelukku erat kala aku terisak dalam
tangis…Pat,saat-saat seperti ini, saat aku merasakan sakit yang luar biasa, aku
ingin dialah yang menemaniku…mengusap air mataku…tapi,,,ya, yang ku punya saat
ini hanya kamu Patrice…entahlah…Papiku pun membesarkan hatiku dengan berkata
bahwa aku tak perlu mengharapkan perhatian dari Mas Rangga karena masih banyak
orang di sini yang memperhatikanku”
Patrice yang biasanya pecicilan, sore itu mengguratkan kesedihan di
wajahnya…sambil menatapku dia berkata dengan tertatih.
“beibh, entah kenapa, beberapa hari ini aku menjadi mellow…aku merasa kamu
akan pergi jauh ya”
Aku mendengarkan suara Patrice sambil mengatur nafasku satu per satu…dan aku
tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu…yang aku dengar hanya sayup-sayup
suara lelaki
“suster, tolong selang oksigennya”
Suara itu bukan suara seorang lelaki yang aku nantikan…Namun, beberapa saat
kemudian aku merasa sebuah genggaman erat, tangan yang dingin…Tangan itu
menyibakkan rambut di kening dan telingaku…lalu , “maafkan aku,dek…aku sama
sekali tak bermaksud membuatmu seperti ini…bukan juga tiada aku
mengkhawatirkanmu…aku hanya berharap kamu tidak sakit…aku ingin kamu selalu
ceria dan mengguratkan senyum untukku…aku ingin kamu kuat,dek…”
Kemudian aku dengar suara langkah wanita, tak tok tak tok yang
kemudian berkata, “maaf mas, pasien harus banyak istirahat karena besok masih
harus menjalani serangkaian medical check-up”
“ya suster”, jawab Mas Rangga
..kemudian aku didorong menuju bangsal yang berisi dua orang yang di
dalamnya bau aroma khas rumah sakit..ya Tuhan,aku lemah sekali..di mana aku
yang dulu, aku yang tak peduli jika ada orang yang menyakitiku?Tuhan, gantikan
semua ini dengan kasihMU..
EMPAT
1
CATATAN KEMATIAN
KEMATIANKU
13 Agustus 2011 jam 22:30
Aku yang kau kenal kemarin sudah mati…
Jasadnya pun telah mengabu
Ia berlalu bersama angin…
Tah ke mana perginya
Karena aku…
Ya aku tak ingin tahu lagi
Aku tak mau mencarinya lagi
Sungguh…
Usah tanyakan keberadaannya lagi
Sebab ,abunya pun tak tersisa di sini
Jangan pula kau dengar bisikkan angin
Sebab, ia hanya berbisik tentang abu
Jika kau ingin tahu aku
Maka buka lah matamu
Lihatlah aku saat ini
Aku bersama jasad baruku
JIKA AKU MATI
Agustus 2011 jam 20:14
Jika aku mati…
Aku akan lebih bahagia
Memulai kehidupan baru nan abadi…
Jika aku mati…
Sebenarnya aku tak benar-benar mati
Meski tak nampak oleh matamu
Tapi aku bisa kau rasakan lewat desir angin
Lewat suara gemericik hujan
Aku ada dalam embun pagi hari
Dan aku menyatu dengan zat-zat yang tak kau sadari
CATATAN BAHAGIA
BAHAGIA
Agustus 2011 jam 10:28
masih saja aku mencari kebahagiaan di sana
hai petualang,
bahagia ada
di sini
bahagia ada pada jiwa yang merdeka
bahkan kilatan lampu disco pun tak akan memberi apa yang kau cari
petualang,
bahagia tak ada pada rupiahmu
pun emas batangan atau mobil mewahmu yang lengkap dengan velg blink-blink
bahagia tidak hanya membuat pemiliknya tertawa namun juga menitikkan air
mata haru
petualang,
memang butuh waktu tuk mengenali apa yang kau cari
dan membedakannya dengan KESENANGAN
karena BAHAGIA ada pada KELEGAAN HATI
Semarang, 200811
JIKA dan HANYA JIKA
Agustus 2011 jam 4:06
ketika do'a sudah terpanjatkan, maka kita hanya menunggu jawaban atas
do'a itu dengan sikap-sikap yg menjunjung tinggi nilai-nilai terkabulnya
do'a....
apakah mungkin seseorang yang tak pernah mencari akan menemukan apa yg ia
cari?
apakah mungkin seseorang yg merindu tapi tak berusaha menemui yg ia rindu
akan mendapat balasan atas rindunya?
apakah mungkin seseorang yang menanam mawar tapi menginginkan melati sebagai
hasilnya?
hujan tak akan turun tanpa panas yg menyebabkan air laut menguap...
Nogi
Aku melihatmu dalam kegelapanku
Kau datang beriku cahaya
Yang kian lama kian terang
Tak seperti lilin
Yang kian lama kian redup dan mati
Aku melihatmu kambali dalam kesepianku
Di mana tawa , canda , suka menghilang dari hari-hariku
Kau datang bawa seribu tawa , canda dan suka
Yang lama sudah kuimpikan
Aku tak ingin cahaya itu redup dan mati
Aku tak ingin tawa,canda dan suka itu hilang
Aku tak ingin terang menjadi gelap lagi
Dan
Aku tak ingin menjamah sepiku…
Sampai kapanpun tak akan ada yang mengenaliku
Karena aku memang tak pernah ada
Aku hanya sebagian dongeng masalalu
Tapi bila kau mengerti
Cukupkan bagimu saja,…
“sikil gudhik ojo dikukur lan dititil, tangan reged ojo nggo uthik-uthik
upil…sirah mumet lan ngelu podho ngombe’o pil…dadi uwong sing pinter ojo
pokil…susuk wajan nggo goreng krupuk kuwi sothil, mbok yo anteng tanganne ojo
podho nggrathil…benik ucul dondomi ben ora prithil, dadi uwong sing sugih ojo
dadi uthil” (Ngayogjokarto)
Arti : keburukan sebaiknya tak perlu diungkap dan atau dibesar-besarkan
karena belum tentulah diri kita ini yang paling benar…jika ada masalah
segeralah diselesaikan, dicari solusi yang tepat…jadilah manusia yang pintar
jangan curang…jangan jadi manusia usil, suka mengurusi urusan yang bukan
urusannya…mempererat silaturahmi…jadilah manusia yang kaya.
“Demak Kudus Jepara, poro penak ojo gawe gelo…gelo yen ra dho duwe konco,
koncone akeh bareng Genk Kobra…Bablas Rembang nglewati Pati, milih dalan mbok
sing ati-ati…klira kliru dadi nggegirisi, pengen padhang malah dadi mati”
(DKJPR)
Arti : jika dalam sebuah perjalanan hidup kita menemukan sesuatu yang tidak
menyenangkan, janganlah menjadikan sedih atau sesal…jangan sedih karena tidak
mempunyai teman(jangan merasa sendiri), terus lah berjalan namun pilihlah jalan
yang benar dan berhati-hati…kesalahan dalam memilih akan menimbulkan
penyesalan, niat ingin bahagia malah jadi sedih berkepanjangan.
CATATAN KEBODOHAN
Aku jadi merasa benci pada diriku kala aku tak lagi bisa memegang kendali
atas diriku…
Hari-hariku hanya berisi keluhan tentang sakit yang tak tertahankan…
Ya Allah, beginikah caraMU memandikan aku?
Sakit…mungkin seperti tanah mengaduh ketika rumput-rumputnya tercabut…
Mas Rangga, di mana kamu???
Aku membutuhkan teman di saat-saat seperti ini…
Sakit dan kerinduan-kerinduan padaMU dan pada kekasihku di bumi ini begitu
perih…mengulitiku…
Aku tak kuattttttttttttttttt…aku rapuh…
Kembali halusinasi buruk menghampiri otakku…”tenang saja, kau masih memiliki
pisau Eiger…putuskan nadimu agar kau lega”
Aku bergegas turun dari bedku dan mengacak-acak lemari pakaianku…dengan
penuh gelisah aku mencari pisauku…”aku ingin berhenti merasakan sakit ini…”
“Ya, akhirnya aku menemukanmu”
Aku kembali menyayat nadiku…tapi apa yang terjadi?
Darahku tak kunjung mengalir deras…
“Kenapa, kenapa aku tak mati saja?”.gumamku dalam hening
“Ya Allah, mengapa masih saja diriku ini kuat?”
Ini bukan kali pertama aku melakukan percobaan bunuh diri…aku seperti pelari
marathon yang dikejar Herder…setiap aku bertemu pedih, saat itu juga aku ingin
lari bersembunyi…aku lupa, sungguh aku lupa…siapa yang seharusnya aku takuti…
Aku melemahkanku tapi seketika aku menjadi kuat…energi apa ini?
Ya Allah, maafkan atas kekafiranku…
Aku tak berakal padahal Engkau selalu bersamaku
Sungguh aku malu, malu pada diriku sendiri…
Malu padaMU
Aku yang Engkau kuatkan jusrtu aku melemahkan
Aku yang Engkau hidupkan , malah aku ingin mati
Aku KAFIR…
“Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang
kafir”
(QS.Yusuf : 87)
CATATAN SYUKUR
PENINGKATAN SYUKUR
Mungkin ini terlalu lebay dan narsis…tapi biarkan saja aku merasa bahwa
Allah mengasihiku dan mencintaiku…
Seperti ungkapan Gibran “Jika kau mencintai, jangan berkata bahwa Tuhan
dalam hatiku tapi berkatalah aku dalam hati Tuhan”.
Lamunanku setelah melakukan serangkaian medical check-up, membawaku
mengingat seseorang schizopren Pandeglang…Eby namanya…dia salah satu korban
pasung karena schizophrenia membuatnya tak bisa mengontrol dirinya…saat itu aku
meliput pembebasan pasung darinya…ada hal aneh yang mungkin tak penting bagi
reporter lain namun itu mencukil nuraniku…Eby yang saat itu masih dalam kondisi
tak sadar, berkata dengan logat Sundanya “saya teh jadi seperti ini karena
kelebihan keinginan…awalnya saya pingin jadi supir taksi…terus jadi orang
kaya…saya juga pingin jadi wartawan seperti kalian ini…”
“(Kami jelaskan yang demikian itu)agar kamu jangan berduka cita terhadap apa
yang luput dari kamu” (QS.Al-Hadid : 23)
Aku bercermin…bercermin…sepertinya Allah memberi tahu padaku “bersyukurlah
atas apa yang Aku beri padamu”
“Sebab itu, berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan
hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur” (QS.Al-A’raf : 144)
NARIMO ING PANDUM…
Aku bersyukur bahkan memuncak…aku schizophren tapi aku masih diberi
kesempatan tuk lebih baik…aku tidak mengalami pemasungan dan penjemputan dari
RSJ GROGOL…
Ya kehilangan harta mungkin tak seberapa dibandingkan harus kehilangan jiwa
dalam hidup….
“Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang
mempunyai pandangan” (QS.Al-Hasyr : 2)
Schizophrenia mengajariku banyak hal dalam hidup tuk jalani dinamika
hidup…Agama,
Keberanian, Perubahan, Keyakinan, Cinta Kasih, Kebersamaan, Berbagi, Syukur,
Kesederhanaan, Kesabaran, Penjagaan, Kerelaan, dan Keikhlasan…
“Coz, everybody has changed like life that still go on…
But Life is complete in simplicity…
Change never stops…”
Agama adalah sesuatu yang harus dipakai, bukan ?
bukan, bukan alat atau simbol-simbol yang akan mengkotakan kita
bukan, bukan, bukan pula sarana untuk membedakan manusia satu dan manusia
lain
bukan, bukan juga untuk mengkafirkan seseorang yang berbeda kotak dari kita
bukan, kan?
Aku,
catatan dan Penggalan Kisah Lalu
Cheryn , Catatan dan Kenangan
CATATAN KEMATIAN
KEMATIANKU
13 Agustus 2011 jam 22:30
Aku yang kau kenal kemarin sudah
mati…
Jasadnya pun telah mengabu
Ia berlalu bersama angin…
Tah ke mana perginya
Karena aku…
Ya aku tak ingin tahu lagi
Aku tak mau mencarinya lagi
Sungguh…
Usah tanyakan keberadaannya lagi
Sebab ,abunya pun tak tersisa di
sini
Jangan pula kau dengar bisikkan
angin
Sebab, ia hanya berbisik tentang abu
Jika kau ingin tahu aku
Maka buka lah matamu
Lihatlah aku saat ini
Aku bersama baju baruku
JIKA AKU MATI
Agustus 2011 jam 20:14
Jika aku mati…
Aku akan lebih bahagia
Memulai kehidupan baru nan abadi…
Jika aku mati…
Sebenarnya aku tak benar-benar
mati
Meski tak nampak oleh matamu
Tapi aku bisa kau rasakan lewat
desir angin
Lewat suara gemericik hujan
Aku ada dalam embun pagi hari
Dan aku menyatu dengan dzat-dzat
yang tak kau sadari
CATATAN BAHAGIA
BAHAGIA
Agustus 2011 jam 10:28
masih saja aku mencari kebahagiaan
di sana
hai petualang,
bahagia ada di sini
bahagia ada pada jiwa yang merdeka
bahkan kilatan lampu disco pun tak
akan memberi apa yang kau cari
petualang,
bahagia tak ada pada rupiahmu
pun emas batangan atau mobil mewahmu
yang lengkap dengan velg blink-blink
bahagia tidak hanya membuat
pemiliknya tertawa namun juga menitikkan air mata haru
petualang,
memang butuh waktu tuk mengenali apa
yang kau cari
dan membedakannya dengan KESENANGAN
karena BAHAGIA ada pada KELEGAAN
HATI
Semarang, 200811
JIKA dan HANYA JIKA
Agustus 2011 jam 4:06
ketika do'a sudah
terpanjatkan, maka kita hanya menunggu jawaban atas do'a itu dengan sikap-sikap
yg menjunjung tinggi nilai-nilai terkabulnya do'a....
apakah mungkin seseorang yang tak
pernah mencari akan menemukan apa yg ia cari?
apakah mungkin seseorang yg merindu
tapi tak berusaha menemui yg ia rindu akan mendapat balasan atas rindunya?
apakah mungkin seseorang yang
menanam mawar tapi menginginkan melati sebagai hasilnya?
hujan tak akan turun tanpa panas yg
menyebabkan air laut menguap...
CATATAN KEBODOHAN
Aku jadi merasa benci pada diriku
kala aku tak lagi bisa memegang kendali atas diriku…
Hari-hariku hanya berisi keluhan
tentang sakit yang tak tertahankan…
Ya Allah, beginikah caraMU
memandikan aku?
Sakit…mungkin seperti tanah mengaduh
ketika rumput-rumputnya tercabut…
Mas Rangga, di mana kamu???
Aku membutuhkan teman di saat-saat
seperti ini…
Sakit dan kerinduan-kerinduan padaMU
dan pada kekasihku di bumi ini begitu perih…mengulitiku…
Aku tak kuattttttttttttttttt…aku
rapuh…
Kembali halusinasi buruk menghampiri
otakku…”tenang saja, kau masih memiliki pisau Eiger…putuskan nadimu agar kau
lega”
Aku bergegas turun dari bedku dan
mengacak-acak lemari pakaianku…dengan penuh gelisah aku mencari pisauku…”aku
ingin berhenti merasakan sakit ini…”
“Ya, akhirnya aku menemukanmu”
Aku kembali menyayat nadiku…tapi apa
yang terjadi?
Darahku tak kunjung mengalir deras…
“Kenapa, kenapa aku tak mati
saja?”.gumamku dalam hening
“Ya Allah, mengapa masih saja diriku
ini kuat?”
Ini bukan kali pertama aku melakukan
percobaan bunuh diri…aku seperti pelari marathon yang dikejar Herder…setiap aku
bertemu pedih, saat itu juga aku ingin lari bersembunyi…aku lupa, sungguh aku
lupa…siapa yang seharusnya aku takuti…
Aku melemahkanku tapi seketika aku
menjadi kuat…energi apa ini?
Ya Allah, maafkan atas kekafiranku…
Aku tak berakal padahal Engkau
selalu bersamaku
Sungguh aku malu, malu pada diriku
sendiri…
Malu padaMU
Aku yang Engkau kuatkan jusrtu aku
melemahkan
Aku yang Engkau hidupkan , malah aku
ingin mati
Aku KAFIR…
“Sesungguhnya, tiada berputus asa
dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir”
(QS.Yusuf : 87)
CATATAN SYUKUR
PENINGKATAN SYUKUR
Mungkin ini terlalu lebay dan
narsis…tapi biarkan saja aku merasa bahwa Allah mengasihiku dan mencintaiku…
Seperti ungkapan Gibran “Jika kau
mencintai, jangan berkata bahwa Tuhan dalam hatiku tapi berkatalah aku dalam
hati Tuhan”.
Lamunanku setelah melakukan
serangkaian medical check-up, membawaku mengingat seseorang schizopren
Pandeglang…Eby namanya…dia salah satu korban pasung karena schizophrenia
membuatnya tak bisa mengontrol dirinya…saat itu aku meliput pembebasan pasung
darinya…ada hal aneh yang mungkin tak penting bagi reporter lain namun itu
mencukil nuraniku…Eby yang saat itu masih dalam kondisi tak sadar, berkata
dengan logat Sundanya “saya teh jadi seperti ini karena kelebihan
keinginan…awalnya saya pingin jadi supir taksi…terus jadi orang kaya…saya juga
pingin jadi wartawan seperti kalian ini…”
“(Kami jelaskan yang demikian
itu)agar kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu”
(QS.Al-Hadid : 23)
Aku bercermin…bercermin…sepertinya
Allah memberi tahu padaku “bersyukurlah atas apa yang Aku beri padamu”
“Sebab itu, berpegang teguhlah
kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang
yang bersyukur” (QS.Al-A’raf : 144)
NARIMO ING PANDUM…
Aku bersyukur bahkan memuncak…aku
schizophren tapi aku masih diberi kesempatan tuk lebih baik…aku tidak mengalami
pemasungan dan penjemputan dari RSJ GROGOL…
Ya kehilangan harta mungkin tak
seberapa dibandingkan harus kehilangan jiwa dalam hidup….
“Maka ambillah (kejadian itu) untuk
menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan” (QS.Al-Hasyr : 2)
Schizophrenia mengajariku banyak hal
dalam hidup tuk jalani dinamika hidup…Agama,
Keberanian, Perubahan, Keyakinan,
Cinta Kasih, Kebersamaan, Berbagi, Syukur, Kesederhanaan, Kesabaran, Penjagaan,
Kerelaan, dan Keikhlasan…
“Coz, everybody has changed like
life that still go on…
But Life is complete in simplicity…
Change never stops…”
LIMA
1
UNTUK RENGGA
Dedicated to Rengga
hanya ingin belajar mencintaimu
dengan segenap jiwa dan ragaku...melepas semua yang telah berlalu...dan
memandang ke depan, berusaha tuk selalu ada di dekatmu...di suka
citamu...karena bagiku cinta bukan teori disertai alasan-alasan dan
analisa...duka, bahagia...semua bagian dari cinta...cinta adalah rasa...ia tak
berwarna, tak berwujud, namun bisa dirasakan...
maaf, Rengga...maafkan aku...biarkan
aku mencintaimu dengan puing-puing rasa percaya yang masih tersisa...semoga aku
bisa seperti harapmu di Tahun Baru...
Pesan Tahun Baru dari Rengga
"Selamat Tahun Baru ya,
dek...Semoga kamu tambah sayang dan cinta sama aku"
UNTUK PAPI, MAMI, AYAH dan IBU
Papi, Mami, Ayah, dan Ibu…maafkan
semua salah Cheryn
aku sadar selama ini diriku hanya
menyusahkan kalian…
Tapi sungguh, jauh di lubuk hati,
aku sangat mencintai kalian, aku sangat ingin membahagiakan kalian…namun,
semakin hari, otakku semakin sering sakit bahkan sering kejang…hanya kalian
penyemangat hidup Cheryn…hanya kalian yang mengerti Cheryn…
Maafkan Cheryn karena belum bisa
jadi yang terbaik karena saat ini semua waktu hanya terbuang untuk memotivasi
diri Cheryn agar tetap bisa bertahan hidup…
UNTUK BUNDA
26 September 2010
MERINDU...
Kabut mereda
Awan hitam menggumpal pun pecah
Di sana angin bergemuruh
Kicau pipit memekik manja
Bunda...
Adakah kau merindukan aku?
Terlalu jauh kah diri ini terbang?
Bunda...
Masih indah kah sangkar emasku?
Merindumu...
Merindumu, Bunda...
UNTUK TUHAN
08 Desember 2010 jam 16:29
Schizophrenia
Tuhan, aku bersyukur atas semua yang
terjadi padaku…setiap teguran yang KAU berikan untukku…meski terkadang bagai
petir yang menyambar…perih di hati, namun kan lebih baik di kemudian hari…
Schizophrenia ini tak berarti
apa-apa dibanding aku harus kehilangan bimbinganMU…aku ridho menerima apapun
yang KAU beri meski harus bertaruh nyawa sekalipun…aku tak peduli…
Mungkin aku telah mabuk ke dalam
cintaMU, menyatu dengan air kasihMU…
Merangkak aku , tertatih aku, bahkan
terkapar aku…hanya menuju ENGKAU…ya Robb…
Demi janji yang selalu ku ikrarkan…
“ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH”
UNTUK ADIPATI
To Adipati.....
thank's for everything.....
Adipati seLaLu mengembaLikan aku
pada tempat semestinya
Betapa bahagianya aku karena Tuhan
teLah pertemukan aku dengan Adipati....
Istimewa Seorang "Adipati"
dengan segaLa Kesederhanaan dan Kebijaksanaannya
"Penghargaan bisa memudar,
hadiah bisa kehiLangan KiLaunya tapi peLajaran berharga tentang semangat
manusia yang aku peroLeh akan tinggaL untuk seLamanya"
UNTUK SAHABAT
Sahabatku...
26 Juli 2009 jam 21:28
Sahabatku...
Terkadang aku kesal hingga
menitikkan airmata
ketika ku teringat akan dirimu...
Dalam rentang waktu,,,,
Dan jauhnya jarak,,,,
Kau hampir tinggalkanku...
Saat ku terluka, ku terpuruk, dan ku
tersudut
Kau hanya ada dalam sekelibat cahaya
Tapi hangatnya mentari pagi selalu
sadarkanku
bahwa meskipun mentari tak hadir
bersama bulan dan bintang di malam hari....
Dia selalu ada di luasnya langit,,,
menjadi bagian hari
*)my best Friends,,,U are my best...
Keep ur smile and holding the world
with ur Love
and never make deep 'hate-filled'
Masa lalu hanya bersalah pada
masanya yang kemudian
berubah menjadi sayap dengan lukanya
namun tetap bisa terbangkanmu
ke tempat tujuanmu.....
UNTUK ABANG
kakakku,
aku muak dengan sikapmu
tapi aku tak bisa mengelak dari
takdir
aku tak bisa memilih untuk lahir
dari rahim siapa
aku tak bisa memilih menjadi anak
siapa
kakakku,
mungkin aku trauma memiliki kakak
sepertimu
tapi kamu hartaku satu-satunya
setelah ketiadaan orang tua kita kelak
jika saja aku bisa membunuh memoriku
agar tak memutar kejadian saat kau memukulku,menendangi aku seolah aku ini
bukan adikmu
rasa sakit itu ternyata membekas,kak
andai saja kau menyadari kita ini
satu
kau akan mengerti, menyakitiku
adalah menyakiti dirimu
UNTUK ABANGKU...
28 April 2010 jam 10:54
Tuhan memberi kita ilmu untuk
menjalani kehidupan di dunia
Mendapati kebaikan,
Menciptakan kebaikan di dunia untuk
akhirat
Ilmu kita hanya setitik air dari
ilmu-NYA....
Kakakku,....
janganlah kita buru-buru kagum,
buru-buru bangga dengan hasil yang
kita dapat....
Apa yang kita dapat ini sementara
karena kita cuma dipinjami-NYA
agar kita bisa membagi pada
sesama....
Kakakku,....
janganlah olok-olokan orang lain itu
membakarmu,
jangan pula membuatmu jadi ambisius
mencari keduniawian
dan melupakan tanggung jawabmu
sebagai anak, sebagai kakak, sebagai suami, sebagai ayah, serta sebagai manusia
yang harus menjalankan HABLUMINANAAS untuk HABLUMINALLAH....
Kakakku,....
Hari baru selalu diberikan-NYA pada
kita agar kita senantiasa memperbaiki akhlak kita....
Senantiasalah bercermin....
Semoga dari hasil yang kita dapat,
membuat kita lebih bijaksana di kemudian hari....
AMIN....
RINDU KAKAK
Kak,
kapan kakak bisa jagain adek lagi
bercanda bersama lagi
dan kapan kita bisa berdo'a bersama
lagi?
Kak,
kakak adalah harta warisan berharga
bahkan lebih dari rumah atau mobil
yang kita punya
Kak,
aku gak peduli entah berapa kali
kaki dan tanganmu medarat di tubuh ini
aku akan tetap menyayangimu
aku akan terus berdo'a untukmu dan
keberhasilanmu
agar menjadi kebahagiaanmu di masa
mendatang
ENAM
I
RASA MANIS
07 Agustus 2008
CHERYN & SAHABAT
Secara jelas terlihat bahwa dirinya
itu manusia beruntung yang diciptakan oleh Tuhan tanpa ada kekurangan satupun.
Bahkan saat aku lihat foto dirinya waktu bayipun sangat lucu dan menggemaskan.
Benar-benar bayi yang sehat.
“Kamu pasti dari keluarga yang
kaya,ya?” tanyaku.
Wajahnya yang aneh dan ceria itu
tiba-tiba berubah.
“Itu tadi salah satu hal yang paling
tidak enak didengar, dilihat juga dirasakan” , katanya.
“Dasar manusia aneh, dibilang anak
orang kaya kok malah ngambek gitu sih…,” ejekku.
Dengan lirikkan matanya yang indah
itu seolah meminta agar aku diam. Lalu berkata,
“Anugerah Allah SWT yang tak
ternilai”.
Kalimat sederhana dan biasa
terdengar oleh telinga kita tapi entah kenapa jadi agak aneh untuk telingaku
atau karena kalimat itu diucapkan olehnya yang selalu aneh.
Hmmmh…ya saat itu kami berdua sedang
bercanda dan itu adalah kali pertama kami bertemu. Memang kami tidak bertemu di
suatu tempat yang ingin dia miliki,tempat yang menjadi cita-cita mulianya
yang ke dua, yaitu sebuah panti asuhan. Kami bertemu di gym alias tempat
fitness.
Cheryn, itu sapaan akrabnya, fitness
jadi salah satu hobbynya. Dia terlihat energik saat latihan. Semangatnya luar
biasa begitu juga dengan kekuatannya, tidak seperti kekuatan seorang wanita
pada umumnya. Selain itu, Cheryn juga biasa lakukan latihan kaki, hal yang
jarang dilakukan oleh seorang laki-laki apalagi wanita. Benar-benar perkasa,
sesuai dengan tubuhnya yang ‘sterek’ dan macho tapi ya… sedikit lebar(tidak
untuk dibayangkan).
Sejak saat itu aku dan Cheryn jadi
akrab. Kami sering bersama, saling tukar pikiran. Tapi sejak aku melihat Cheryn
menyalakan api untuk sebatang rokok kemudian menghisapnya, aku jadi jaga jarak
dengannya. Tak hanya itu yang jadi alasanku untuk jaga jarak. Ada temanku yang
bercerita kalau dulu dia sering lihat Cheryn di tempat billiard pada
malam hari bahkan terkadang larut malam. Mungkin aku egois, cuma karena hal
sepele seperti itu aku jadi menjauhi Cheryn. Meski keadaan tak seperti
dulu, aku tetap peduli dan selalu mencari tahu kabar Cheryn. Sampai suatu
ketika demam tinggi menyerangku dan satu SMS masuk ke ponselku. Segera
aku membaca SMS itu, aku sangat terkejut karena SMS itu bertanya tentang
kondisiku, seakan si pengirim tahu apa yang sedang aku alami. Ternyata
pengirimnya adalah Cheryn. Aku sangat terkejut karena sudah cukup lama kami tak
pernah bertemu.
Sejenak ku termenung, merasa
bersalah pada Cheryn. Ternyata Cheryn tak seburuk cerita teman-temanku selama
ini. Dia bukan seorang teman yang mudah melupakan teman lama apabila sudah ada
teman yang baru. Tanpa menunda waktu, akupun membalas SMS dari Cheryn dan aku
berterimakasih atas perhatiannya padaku.
Sebuah intuisi yang cukup kuat dan
tajam dari seorang Cheryn. Sangat sensitive bahkan lebih sensitive dari wanita
yang terlihat feminine di kesehariannya atau semua itu karena dulu kami akrab.
Entahlah…aku merasa ada banyak hal yang tersembunyi di dalam dirinya. Ada
keanehan dan keunikan yang sederhana yang sebenarnya lebih lengkap dan kompleks
dari sesuatu yang sempurna, yang terkadang hanya dipandang sebelah mata dan tak
dipedulikan oleh orang-orang disekelilingnya bahkan dirinya sendiri. Dia
juga bukan seseorang yang berasal dari keluarga kaya. Ayahnya seorang pensiunan
tentara golongan perwira menengah dan ibunya hanya ibu rumah tangga. Jarang
melihatnya berpenampilan seperti wanita lain seusianya yang selalu
berusaha modis dan up to date.
Kalau disinggung masalah itu, dia
cuma senyum-senyum sambil mendiskripsikan dirinya. Tubuhnya yang gendut, wajah
yang jelek dan berjerawat serta kurang suka untuk dandan. Dia lebih suka tampil
apa adanya karena membuatnya lebih nyaman. Meski begitu bukan berarti dia tak
bisa modis dan up to date. Terpenting bagi Cheryn adalah simple, tidak
ribet dan nyaman tapi tidak membosankan untuk mata. Dia benar-benar aneh dan
unik.
Kurang lebih satu setengah tahun ,
ya selama itu aku dan Cheryn tidak pernah bermain bersama. Selama itu juga,
cerita dan kabar tentang Cheryn silih berganti masuk telingaku. Keburukan
tentang Cheryn yang paling sering aku dengar.
“Cheryn, ingin rasanya aku melihatmu
seperti cerita temen kuliahmu dulu. Cheryn yang manis, rajin kuliah, pintar,
baik, sedikit feminine. Aku tahu kenapa kamu jadi seperti ini tapi harusnya
kamu tahu cara menyelesaikan masalah dengan baik karena kamu adalah seorang
muslimah. Terlalu picik penyelesaian masalahmu itu sampai tega kamu merusak apa
yang Tuhan anugerahkan padamu. Seperti tidak ada pilihan lain saja.”, sesalku
dalam hati.
Selang beberapa bulan setelah aku
sakit, aku pergi ke gym , sekedar mampir sebentar sekalian menemui
Cheryn. Tapi setelah sampai, aku sama sekali tak melihat wanita perkasa itu
latihan. Ternyata sudah dua bulan lebih Cheryn tak pernah datang.
Entah kenapa jantungku jadi berdetak
kencang dan hatiku jadi cemas. Segera aku pamit pulang. Sampai di rumah aku
langsung ambil air untuk wudhlu. Bertepatan dengan waktu shalat dzuhur,
segera saja aku sholat. Aku sampaikan semua harapanku untuk Cheryn,
sahabatku. Detak jantungku sudah kembali normal, kecemasan juga mereda. Aku
lihat ke meja belajarku, pandanganku jatuh pada foto-fotoku dan Cheryn, aku
baru ingat kalau tadi aku berencana untuk menemui Cheryn. Segera aku lipat
mukena dan sajadahku kemudian bersiap-siap untuk pergi ke rumah Cheryn.
Aku pergi lewat jalan yang dulu
sering kami lewati dengan penuh canda tawa.
“Emmmh…sekarang Cheryn seperti apa
ya,…pasti dia sudah bisa mencapai target yang dia inginkan (body Ester
Suwito)”, gumamku dalam hati.
Akhirnya aku sampai juga di rumah
Cheryn. Setelah aku parkir kendaraanku, aku langsung ketuk pintu rumah Cheryn.
Rumah itu masih tetap seperti dulu, sederhana, mencerminkan seisi rumah itu.
Tak lama kemudian seorang wanita tua membuka pintu rumah itu untukku. Mami,
begitu Cheryn menyebutnya, beliau adalah ibunda Cheryn. Mami menyuruhku untuk
langsung ke kamar Cheryn.
Aku langsung buka pintu kamar Cheryn
tanpa mengetuk dulu.
“Templuuuk!!!”, sapaku dengan penuh
rasa rindu. Templuk adalah panggilan sayangku untuk Cheryn. Cheryn yang
sedang bermain Tarot langsung berdiri dan memelukku erat.
“Nong, kamu ke mana aja, kamu
baik-baik aja kan?”, tanya Cheryn beruntun.
Nong adalah panggilan sayang Cheryn
untukku. Belum sempat aku menjawab pertanyaan itu, Cheryn sudah bicara lagi
bahkan dia mengejekku,
“Knapa kamu tak pakai poni
lagi,Nong? Haha…makin kelihatan nonong itu jidatmu…”.
Tak mau kalah dengannya, akupun
membalas ejekkannya. Sambil meliriknya aku berkata,
” Aku pikir dirimu sudah jadi Ester
Suwito ke dua”.
“Hahahahaha…”, tawa kami berdua.
Cheryn memang tampak lebih subur.
“Biasa,…stress!”, ucap Cheryn
disela-sela tawa kami.
Ketika membereskan kartu Tarotnya,
jepit rambut Cheryn terlepas, ternyata rambutnya lumayan panjang untuk ukuran
Cheryn yang selalu memotong pendek rambutnya.
“Wah, ada yang berubah nih, tumben
banget mau panjangin rambut”, sindirku.
“He’euh nih aku pengen berubah jadi
lebih baik”, ucap Cheryn sambil duduk di atas tempat tidurnya.
Cheryn juga kelihatan sedikit
pendiam dari biasanya. Waktu menunjukkan pukul 15.02 wib, terdengar suara adzan
tanda waktunya shalat ashar.
“Nong, aku shalat dulu, ya. Kamu
jangan pulang dulu, aku mau curhat. Kamu shalat di sini aja”, pinta Cheryn
dengan nada datar dan penuh harap.
Cukup banyak perubahan yang Cheryn
lakukan terhadap dirinya setelah kebodohan-kebodohan yang ia lakukan selama
ini. Cheryn benar-benar ingin berubah seperti sejatinya seorang Cheryn beberapa
tahun silam sebelum dia frustasi karena putus dengan Yogasara, kekasihnya yang
saat ini ikut pendidikan di AKMIL.
Tak sadar airmataku mengalir,
aku terharu lihat usaha Cheryn saat ini. Tiba-tiba selembar kertas putih yang
halus dan lembut, ada dihadapanku,di depan mataku.
“Nih tissue, lap tuh airmata. Ada
apa sih Nong jadi lemah gitu?”, tanya Cheryn.
“Emmmmh,…ada apa ya,…sudah gantian
aku yang shalat, keburu habis waktu ashar”, jawabku seraya menghindar dari
pertanyaannya.
Setelah selesai shalat, aku
kembali ke kamar Cheryn. Terlihat olehku Cheryn yang sedang mengalungkan tasbih
di lehernya. Entah sejak kapan Cheryn melakukan hal itu.
“Misi mbah dukun,…” godaku.
“Enak aja Mbah dukun,…!”, timpalnya.
Setelah itu Cheryn mulai curhat.
“Nong,…apa aku ini kelihatan jalang
dan liar banget, ya?”, Cheryn mengawali curhatnya.
“Jujur aja, sekarang ini aku sering
banget ketemu laki-laki yang negthink (negative thinking) ke aku. Ya,…kamu tau
sendiri gimana aku. Gampang akrab sama orang, tapi bukan berarti aku juga
gampang untuk hal yang lain.”
Cerita Cheryn tentang pandangan
orang terhadapnya.
“Nah, kamu merasa seperti itu apa
tidak?”, tanyaku.
“Coba deh Pluuk , koreksi dirimu
dulu. Kenapa mereka sampai berpandangan begitu, jangan langsung kesel gitu.”,
imbuhku sambil meredam kekesalannya.
Sambil mengusap airmatanya Cheryn
berkata dan melanjutkan curhatnya,
”Memang aku juga salah, aku frustasi
dan aku merusak diriku sendiri. Tapi itu di luar kesadaranku dan aku juga tak
mau terus seperti itu. Apa aku tak boleh berkeinginan jadi lebih baik?
Bagaimanapun aku tetap punya kodrat yang sama dengan wanita pada umumnya, aku
pengen jadi wanita yang sempurna dan sukses. Aku juga pengen punya kekasih yang
benar-benar tulus mengasihiku apa adanya aku, bukan sekedar ucapan dan nafsu
belaka.”
“Ya,…sabar donk Pluuk, istighfar.
Sebut nama Allah SWT, pujilah Dia dan mohonlah ampunan juga petunjuk-Nya.
Lakukanlah itu, dimanapun dan kapanpun. Karena hanya itu satu-satunya cara yang
paling ampuh untuk mengatasi segala masalah yang sedang kita hadapi”, kataku
lirih seraya menenangkan Cheryn.
Tampaknya Cheryn sangat rapuh. Dia
benar-benar butuh seseorang yang bisa menjadi tempatnya mengadu dan berbagi
dalam suka maupun duka. Sangat rawan untuk Cheryn menjalin hubungan kasih yang
baru lagi. Selain sedang rapuh, Cheryn punya sifat kasih yang besar, apalagi
jika seseorang itu sampai utarakan ‘keseriusan’ yang palsu plus acting memelas,
pasti Cheryn jadi luluh.
“Mmmmh…Pluuk, kenapa kamu tak coba
untuk sharing dengan kakakmu?”,tanyaku.
“Kakakku,…? Nong, aku dan kakakku
itu kurang akrab bahkan kami jarang akur. Itu terjadi sejak kecil. Itulah kenapa
aku lebih suka main dengan laki-laki apalagi yang lebih tua. Aku juga butuh
perhatian seorang kakak. Kenyang aku dapet tangan dan kakinya”, jelas Cheryn
sedih.
“Mmmmh,… ya sudah tak usah
sedih begitu. Tenang ya, semua pasti akan baik-baik aja kok…! Oh ya, aku dengar
kamu jadian sama member gym yang namanya Odi atau siapa ya,,,…aku
lupa…bagaimana ceritanya?”, tanyaku seolah mengalihkan pembicaraan
tentang kakaknya.
“Odi siapa ya, Nong?...Mungkin Ogie
yang kamu maksud. Aku sudah putus tapi jujur aku katakan kalau sampai detik ini
dan entah sampai kapan, aku masih mengharapkannya, aku sangat menyayangi dan
mengasihinya. Belum ada yang bisa gantikan Ogie di pikiran dan hatiku. Dia tak
hanya kekasih, dia kakak, ayah, teman dan sahabat untukku. Dia selalu ada
untukku. Walaupun hubungan kami hanya berjalan setahun tapi aku merasa lebih
dari itu, aku merasa sudah bersamanya sejak kecil. Itu sebabnya aku benar-benar
merasa sangat, sangat, sangat kehilangan Ogie. Dia mengajariku banyak hal, dia
tak pernah kasar padaku sedikitpun sampai pada waktu ia mengakhiri
hubungan kami. Dan setelah semua berakhir, aku merasakan tangis hati bahkan
kekosongan jiwa. Kalo Ogie kangen aku, dia selalu menatap langit tiap malam
untuk mencari kerlip bintang dan bulan, lalu berdoa untukku sambil mengingatku,
memohonkan keselamatan serta kebahagiaan untukku. Ya, semua terjadi karena kami
beda keyakinan. Walaupun begitu kami masih berkomunikasi tapi sekarang kami
benar-benar tak ada komunikasi lagi, mungkin karena dia coba menghormati
kekasih barunya. Dan yang pasti semua itu karena ia sempat mendengar kabar
tentang rencana pernikahanku seseorang”, kenang Cheryn tentang mantan
kekasihnya yang sampai saat ini masih ia sayangi.
“Sudahlah , kamu harus bisa relakan
dia. Ingat ya Pluuk, bahwa kita ini manusia biasa, kita ini tidak punya apa-apa
kecuali karena kehendak Allah SWT. Ogie bukan milik kamu, bukan kamu yang
menciptakannya jadi kamu tak punya hak atas dirinya kecuali Allah SWT
menghendaki Ogie jadi milikmu. Subhannallah, aku bangga padamu. Seusiamu ini,
kamu sudah mendapat banyak karunia dan rizqi yang tersembunyi. Cheryn, sabar
dan berserah diri pada-Nya, yakinlah atas keadilan-Nya atas semua ujian yang
kamu terima dan jalani selama ini. Pada saatnya nanti, kamu akan lihat keindahan
dan kebahagiaan yang selama ini kamu cari sebagai wujud nilai atau hasil ujian
yang kamu tempuh. Resah, cemas, gelisah atau bersedih hanya akan membuat
apa yang tersembunyi akan semakin sulit kamu temukan. Andai ada berbagai macam
warna yang indah, kemudian hitam menutupnya, apa warna yang indah itu masih
tampak? Coba putih yang menutupnya, pasti tak akan banyak pengaruhnya. Ya kan?
Itu sama halnya kalau kamu sedih, sekelilingmu pasti terlihat sedih tapi kalau
kamu ceria sekelilingmupun terlihat ceria”, jelasku sambil menguatkan hati
Cheryn.
“Tapi Nong, apa aku masih bisa jadi
muslimah yang baik? Aku banyak melakukan kesalahan bahkan dosa besar. Masa
laluku hitam, kelam dan gelap. Sangat hina dan kotor. Nong, jelasin dan ajari
aku, bagaimana cara menjadi wanita sempurna dan muslimah yang baik…!”, pinta
Cheryn padaku dengan penuh harap.
Sambil kuusap airmatanya yang tak
henti mengalir, aku coba menjelaskan apa yang ia pinta tadi,
”Tak ada yang tak bisa kalau Allah
SWT sudah berkehendak. Masa lalu itu sudah lewat. Selama kamu benar-benar
pasrah, berserah diri, bertaubat dan mohon ampun atas semua salah dan dosa yang
sudah kamu perbuat serta berjanji untuk meninggalkannya atau tak mengulangi
lagi. Allah SWT itu Maha Pengampun, Dia itu Maha Esa lagi Maha Agung, itu
artinya Allah SWT juga memiliki segala sifat termasuk mengampuni dan memaafkan
makhluk-Nya. Kamu juga jangan terlalu merasa rendah diri di hadapanku, cukup
pada Allah SWT saja kamu rendahkan dirimu. Aku juga tak merasa sebagai muslimah
yang baik tapi berusaha menjadi baik. Lagipula hanya Allah SWT yang bisa
melihat hina dan kotornya manusia. Di mata Allah SWT manusia itu sama dan
sempurna walaupun ia lahir dengan mata yang buta atau bibir yang sumbing, ia
tetap sempurna. Apalagi kamu yang tidak buta dan sumbing. Itu tandanya kamu
sudah sempurna. Hanya didunia ini dan hanya manusia yang mengubah konsep
kesempurnaan itu. Tapi memang tak sesempurna Allah SWT. Sempurna atau tidak itu
tergantung cara kamu menjalani kehidupanmu, juga caramu menyeimbangkan antara
pikiran, perasaan dan tingkah lakumu. Kamu pengen jadi wanita sempurna seperti
apa lagi sih? Tangan dan kaki lengkap, mata sepasang,hidung dan mulut juga ada,
lengkap semua kok,…! Ouwh,…mmmh…ya aku paham sekarang. Selama ini kamu selalu
kagum pada Saskia Vina kan? Dia cantik, anggun, rambutnya panjang dan indah.
Dia juga cerdas,pintar serta rajin. Muslimah yang baik, rajin shalat dan
mengaji. Begitu kan?”.
“Ah,…kamu ini mau nasehatin atau mau
meledekku?”, ucap Cheryn sambil tersenyum malu.
“Nah, gitu…Senyum, dari tadi
kenapa. Inget ya, mulai saat ini hatimu harus kuat, isi dengan iman biar
tambah kuat lagi. Seperti tubuhmu yang ‘sterek’ dan macho itu. Ya… kita belajar
menata hati dulu baru menata hidup. Mulailah segala sesuatu dengan niat baik dari
hati terdalam yang penuh suka cita dan terima dengan suka cita juga semua
hasilnya entah baik atau buruk. Positive thinking and positive feelling
aja. Ok, wanita perkasaku, Templuukku?”, pinta dan harapku padanya sambil
gemesin plus cubit pipinya .
“Hahahahahaha……”,tawa kami
bersama-sama.
“Up’s,…sebagai wanita dan muslimah
itu tidak boleh tertawa berlebihan”, ucap Cheryn mengingatkan.
Tanpa terasa hari mulai petang.
“Astaghfirullah,…sudah hampir
maghrib. Aku harus pulang karena Bunda di rumah sendirian. Cheryn, aku pulang
dulu, ingat pesanku tadi ya…!”, pamitku.
Sebelum keluar dari kamar, Cheryn
memberikan buku kecil dan memintaku membaca buku itu di rumah. Cheryn
mengantarku sampai teras depan rumahnya.
“Assalammualaikum”, salamku sebelum
mulai perjalanan pulang.
”Wa’alaikummussallam, tengkyu ya
Nong…!”, Cheryn menjawab salamku.
Dalam perjalanan pulang, tak
henti-hentinya aku terus mengucapkan syukur atas semua perubahan Cheryn.
Ternyata Allah SWT selalu dengar setiap doaku juga doa semua hamba-Nya.
Benar-benar sebuah karunia yang tersembunyi di dalam kerapuhan seorang
Cheryn…
Sangat indah seperti kalimat yang
Cheryn tulis di beberapa lembar buku kecil itu. Kalimat sederhana yang
memiliki arti besar baginya…Kalimat yang juga membantu dan memberinya semangat
untuk mencoba perubahan menjadi lebih baik.
-Dalam hidup, jika ingin mencapai
yang baik maka kita harus melewati jalan yang terang atau sangat terang karena
jalan yang redup tak segan-segan membawa kita dalam kegelapan
- Jangan melihat kebelakang dengan
spion masa lalu atau melongok ke depan dengan teropong masa mendatang karena
sebuah kenyataan itu adalah hari ini
-Hakikat kehidupan adalah ketika
dapat mencintai, merasa iba hati dan dapat marasakan kedukaan seseorang
-Do’a akan dikabulkan apabila kita tidak
memikirkan terkabul atau tidak terkabul
-Saat berada dalam suatu masalah
hidup, jangan pernah berkata bahwa Tuhan tengah mencoba kita karena
sesungguhnya masalah itu datang dari diri kita sendiri
-Kesempurnaan itu berasal dari
kekurangan-kekurangan
-Kesabaran tertinggi ialah ketika
kita mampu tersenyum pada seseorang yang menyakiti kita
-Manusia yang luar biasa adalah
manusia yang sederhana
-Hidup yang paling indah sebenarnya
ialah hidup tanpa judul
-Cinta tak bersyarat itu ketika
dengan setia mencintai tanpa mengharap apa-apa
(mengutip buku”Membangunkan
raksasa tidur dalam diri kita”, Herry Tjahjono)
-Manusia diciptakan
sempurna(normal), hanya perasaan/hatinya sendiri yang membuatnya jadi tak
sempurna(normal). Bagaimana bisa mengatur hidup jika tak mampu mengatur
perasaan/hatinya?....
-Harus ada semangat untuk menuju
sempurna atau balance
-Hidup itu mengalir.’Nyadhong’
rejeki dari Tuhan yang kadang bukan materi dan shalat bukan untuk cari materi
-Hormat pada ‘ORTU’ itu jauh lebih
membanggakan di mata Tuhan
-Bukan belajar hidup susah tapi
hidup yang bener dan bermanfaat bagi masyarakat
(sms Adipati Sorso, 06082008)
Selain kalimat-kalimat yang menjadi
kalimat bijak untuknya, Cheryn juga mencoba menulis di atas kertas hitam seolah
membuktikan bahwa dirinya sedang berusaha keras untuk membersihkan ‘debu-debu’
tebal yang selama ini tak pernah ia hiraukan.
Nong, aku cuma ingin kamu tau bahwa
saat ini aku benar-benar berusaha berubah jadi anak yang lebih baik. Beberapa
waktu terakhir ini aku merasa diingatkan atas apa yang telah aku perbuat dan
aku lakukan di masa laluku. Aku juga diingatkan pada ‘perjanjian dalam doa’.
Aku takut bahkan sangat takut, mereka selalu mengejarku ke manapun aku pergi.
Badanku jadi lemas, belum lagi dengan penyakitku yang makin hari makin tak
karuan. Saat itu aku masih bandel, terus saja memikirkan impianku tuk jadi
sukses sebagai bukti pada mereka (yang meremehkanku) bahwa aku bisa sukses dan
jadi lebih baik tanpa mereka. Ternyata tak satupun ada ujung jalan yang terang
dan terbuka lebar. Semakin lama semua semakin gelap dan jadi sempit dan buntu.
Berkali-kali aku mencoba mencari jalan lain namun hasilnya selalu sama, gelap
dan buntu. Tak ku dapati hasil dari usahaku tadi walaupun doa selalu terucap
olehku. Aku menangis bathin setiap hari. Aku semakin takut tidak bisa mendapat
impianku tadi. Terpuruk semakin dalam akhirnya aku menyerah dan memilih untuk
tak melakukan apa-apa. Hampir setiap hari aku selalu di rumah bahkan jarang
keluar kamar. Bertanya pada diriku tentang apa yang sedang ku alami saat ini
tapi semakin aku bertanya semakin tak ada jawaban. Seketika aku diam dan aku
dengar suara-suara bahkan terlihat semua yang menyebabkan aku terpuruk, sedih
dan sakit. Ternyata sebagai wanita yang diciptakan sempurna oleh Allah SWT, aku
sudah terlalu “tuli” karena tak pernah mau dengar suara-suara dari sekitar, aku
malah menganggap mereka sok ngatur dan sok tau tentang diriku. Aku semakin jadi
“tuli”, toh “ketulianku” tak merugikan mereka dan aku tidak macam-macam. Tak
sadar ternyata semua itu sama halnya ketika seseorang mencoba menggunakan
narkoba. Terseret pada ketergantungan yang menyesatkan. Selain “ketulian” tadi,
sebagai muslimah yang baik, akupun mem’buta”kan mataku sendiri. Aku melakukan
hal yang jadi dosa besar padahal aku tau akan hal itu. Sering juga ‘ku lakukan
hal bodoh ketika aku dalam masalah, aku tak mau coba diam dan alihkan
pandanganku pada yang terang serta sering menyalahkan orang lain. Seperti saat
putus dengan pacarku, aku selalu coba bunuh diri. Tapi,,,saat ini aku sadar dan
sangat menyesal atas semuanya, aku tak mau menambah kedhalimanku lagi… Aku
hanya ingin tenang dan berserah diri.
Seharusnya aku diam, pasrah dan
berdoa saat aku dalam masalah agar temukan solusi terbaik karena sebenarnya
solusi itu tidak akan ada di luar sana, solusi itu hanya ada dalam diriku,
dalam hatiku yang terdalam bukan dengan menelan obat-obatan tanpa aturan,
menyayat-nyayat tanganku, menangis-nangis juga meronta-ronta atau pergi ke
tempat hiburan.
Seharusnya aku mendengarkan dan menerima
suara-suara itu dengan senyuman bukan mengecam dengan perasaan kesal.
Seharusnya aku memaafkan dan tetap
senyum serta tak perlu mencoba mencari kesuksesanku hanya untuk membuktikan
pada yang meremehkanku karena semakin aku mencari, kesuksesan yang sebenarnya
sudah di depan mata malah sembunyi dan hal itu akan membawaku dalam
kebingunganku sendiri.
Seharusnya aku jalani hidup seperti
air mengalir (porsiku) dan tidak membuat lekukan-lekukan pada jalan di mana air
itu mengalir karena sebenarnya air itu mengalir lurus dan tenang.
Wanita sempurna dan baik itu
bukan karena ia cantik, langsing, kaya, sukses akan tetapi karena ia memiliki
hati nurani yang bersih. Ya sempurna itu sederhana…
Nong,…saat ini aku berusaha belajar
dari apa yang sudah aku sadari tadi, perbaiki semua kesalahan, mencoba untuk
tak menoleh atau melihat ke belakang apalagi untuk melihat pahitnya hubunganku
dengan kakakku yang jadi goresan luka sangat dalam dan berbekas. Luka yang
sampai saat ini, detik ini sangat sulit terobati sehingga kotori juga halangi
pintu dan jendela hatiku. Membuat Allah SWT tak bisa melihat apalagi singgah
dan tinggal di dalamnya. Aku harus mau, mampu dan sanggup memaafkannya. Toh
kakakku adalah hartaku juga setelah orangtuaku dan aku menyayanginya. Selain
itu, aku juga akan selalu lindungi adik angkatku, Neny. Dia membuatku merasa
tak kesepian. Dia membuatku lebih bisa mengontrol emosiku juga egoku dan dia
adalah hadiah dari Allah SWT untukku yang selama ini pengen punya adek cewek.
Hanya saja dia hadir saat aku belum mampu memberinya sesuatu yang lebih kecuali
kasih sayang. Mereka(masalah) semua telah membantuku mendapatkan guru
terbaikku, obatku, kekasihku, sahabatku, temanku dan juga cahayaku disaat aku
tak bisa mendapatkannya dalam dunia nyata. Sekarang aku cuma pengen diam dan
tertuju pada Allah SWT yang sebenarnya telah ciptakanku dengan sempurna agar
jadi orang yang baik. Nong, aku juga bersyukur karena Allah SWT tlah
pertemukanku denganmu, teman yang mau berbagi denganku dan memberiku semangat
dalam hari-hariku walaupun (sampai saat aku menulis surat ini) aku tak pernah
melihat wajahmu yang cantik dan mungil lagi. Kamu adalah wanita dan sahabat
yang baik, aku beharap kamu mau mengajariku menjadi wanita baik. Tqiuw ya Nong,
selalu memotivasi aku dan jadi inspiratorku…
Salam
-Cheryn-
Cheryn sangat bersyukur mendapati
segala bentuk persoalan di usianya yang sangat muda dimana teman-temannya masih
dibuai keindahan dan kebahagiaan yang semu. Menikmati kehidupan yang
kadang hanya keduniawian. Sementara Cheryn mengalami berbagai hal termasuk yang
bersifat spiritual(Laku hidup) yang kadang tak selalu bisa diterima dengan
logika. Semoga Allah SWT selalu menuntunmu, aku dan kita semua yang ada
di dunia ini untuk dapat menuju kesempurnaan dan kebaikkan yang seimbang dalam
kehidupan serta menjadi berkah juga barokah untuk semua.
RASA PAHIT DAN MASAM
DIARY DEPRESIKU(Last Child)
31 Juli 2011 jam 21:39
malam ini hujan turun lagi,
bersama kenangan yang mungkin luka
di hati,
luka yang harusnya dapat terobati,
yang ku harap tiada pernah terjadi,
ku ingat saat ayah pergi dan kami
mulai kelapran,
hal yang biasa buat aku hidup di
jalanan,
di saat ku belum mengerti arti
sebuah perceraian,
yang hancurkan semua hal indah yang
dulu pernah aku miliki,
wajar bila saat ini ku iri pada
kalian yang hidup bahagia berkat susana indah dalam rumah,
hal yang selalu aku berikan dengan
hidup ku yang kelam,
tiada harga diri agar hidup ku terus
bertahan,
mungkin sejenak dapat aku lupakan,
dengan minuman keras yang saat ini
ku genggam,
atau menggoreskan kaca di lengan ku,
apapun kan ku lakukan ku ingin
lupakan,
namun bila ku muliai sadar dari sisa
mabuk semalam,
perihnya luka ini semakin dalam ku
rasakan,
di saat ku telah mengerti betapa
indah di cintai,
hal yang tak perah ku dapatkan sejak
aku hidup di jalanan,
lagu Last Child yang berjudul DIARY
DEPRESIKU cukup membuat saya merenung...
belum lagi menilik fenomena
KAWIN-CERAI yang ada dan sepertinya sangat mudah dilakukan tanpa pikir panjang
tentang efek psikologis dari sebuah PERCERAIAN bagi pihak-pihak terkait...
terutama anak...
saya sangat menyadari hal itu karena
saya berada di sekitarnya...
mungkin mudah bagi mereka yang
bercerai merasa aman karena anak-anak mereka ada yang mengasuh (Eyang si
anak)...tapi sebagai seorang anak, tak bisa dipungkiri bahwa kelak dalam
perkembangan dirinya, ia akan merindukan sebuah keluarga yang terdiri dari
keluarga intinya...Kasih sayang dari orang tua biologisnya sangat memiliki
peranan penting dalam pembentukan karakter si anak...
Kasih sayang dan perhatian utuh dari
orang tua biologis cukup menjaga anak terjerumus ke hal-hal negatif...atau
"mencari kebahagian semu"
karena, bagaimana anak, tergantung
dari pola asuh orang tua...Orang Tua adalah PANUTAN
"bercerai berai artinya
BENCANA"
"Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa kamu akan mbuat kerusakan d muka bumi & mmutuskan hubungan
kkeluargaan? Mereka itulah orang2 yg d laknat oleh Allah SWT dan d
tulikan-Nya telinga mereka dan d butakan-Nya penglihatan mereka.'''
RASA PEDAS
SCHIZOPHRENIA STADIUM AKUT
30 Juli 2011 jam 20:48
Kekasih,...
aku masuk gua lagi
gelap, sunyi
tanpa suara , tanpa kata
HENING...
Kekasih,...
Semakin hari semakin aku mencapai
puncak ekstaseku
bagaimana mungkin aku bisa merasa
terang dalam gelap dan sunyi?
bagaimana aku menikmati syahdu tanpa
suara dan kata?
Aku merasa semakin gila...
schizophrenia mencapai titik stadium
akut...
Kekasih,...
bagaimana aku tidak gila?
secangkir kopi pahit terasa nikmat
seperti candu
dan itu berhari-hari kunikmati...
setiap pagi dan malamku...
Kekasih,...
Cintamu menjadi Nur pada guaku
Cintamu menjelma bak alunan lagu
kedamaian
"dan kau lilin-lilin
kecil..."
merenggut seluruh sisi bathinku...
ya, hanya cintamu yang mampu
runtuhkan keangkuhanku, kesombonganku, juga arogansiku
menikam ambisi tanpa tepi...
merunduk
tersungkur
dalam serah...
Kekasih, harapku Kau akan selalu
kuatkan aku dalam kegoyahanku
TUJUH
I
ANTARA AKU, PAPI DAN AYAHKU
Antara Aku, Papi dan Ayahku
29 Maret 2011 jam 10:48
Me, aku, gue, aink, abdi,
kulo...sejak kecil hidup nomaden...berpindah-pindah...hal itu dikarenakan
Papiku seorang Militer...cara mendidik Papi sangat keras (gile, g cuma suara
yang keras tapi juga pukulannya), ditaktor abis...Sampai sekarang ini, Papi
masih bersikap seperti itu...ada hal yang beda, meskipun dia menjadi komandan
dan decision maker, dia tetap memperlakukan keluarga inti sama seperti orang
lain...ini aku alami ketika aku mengikuti seleksi SMU TARUNA dan Papi menjadi
penentu terakhir kelulusan peserta...dalam persaingan itu Papi tidak melihat
aku sebagai anaknya tapi sebagai peserta yang harus berjuang mencapai titik
kelulusan di tahap pertama...gondok sih , karena aku g diluluskannya...dengan
tidak mengurangi rasa hormat, Papi mengatakan Nilai "Adek kan kurang, sportif
dan ikuti aturan main donk"...ajib dah...dan perlakuan ini juga terulang
lagi saat mendaftar TARUNI AKPOL 2003, aku gagal diadministrasi... Umurku
kurang 4 bulan, maklum lulus SMU 17 tahun dan usia yang dibutuhkan 18 tahun,
lagi-lagi Papiku berkata "ikuti aturan main, berusaha g ikut2an
nyogok!" (aku minta Papiku membayar sejumlah uang agar aku bisa lulus,
maksa.com)
"pesan tersirat dari Papi
adalah :- persiapan itu penting untuk menjalani proses, yang terpenting adalah
kesiapan diri...-awali segalanya dengan kejujuran"
lain koki , lain masakannya...
berbeda penyampaian dengan Papiku,
Ayahku (Ayah Kubro), selalu menanamkan padaku untuk berorientasi pada proses
bukan pada hasil...karena sesungguhnya sebuah ilmu hanya ada di dalam proses,
bukan hasil...Ayah juga mengajariku tuk melihat apa yang aku
butuhkan..."sekarang kamu belajar menembak",katanya
Menembak :
Senjata
Peluru
Target / Sasaran tembak
yang semuanya juga kembali pada
Persiapan diri...dan seorang penembak jitu, haruslah ia memiliki kesabaran..
ANTARA RUGI DAN UNTUNG
bagi sebagian orang, sakit adalah
sebuah musibah
Tapi aku bahagia dengan sakit yang
ada padaku
Sakit ini bak petir yang
mengingatkanku
Bahwa aku adalah manusia yang penuh
kekurangan
Dan sakit ini membuatku hanya
memiliki satu keinginan
Yaitu SEMBUH
“kita, manusia, selalu memikirkan
apa yang tidak kita miliki. Kita selalu melihat sisi gelap dan mengerikan dalam
kehidupan kita, dan tidak melihat sisi cerah dalam kehidupan kita. Kita selalu
bersedih atas kekurangan yang kita miliki dan tidak pernah bahagia dengan apa
yang ada pada diri kita” (William James, ahli Psikologi Amerika)
“mungkin bagi sebagian orang akan
mengatakan bahwa “cobaan” ditujukan bagi orang-orang yang beriman, namun diriku
justru merasa bahwa cobaan hadir karena aku belum genap beriman”
(Datanglah angin badai, dan apabila
gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah
terkepung bahaya, maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan
ketaatan kepada-Nya. QS.Yunus : 22)
ANTARA MENIKAH ATAU SINGLE
Keraguanku berkata :
“apakah aku harus meneruskan niatku
untuk menikah? Apa iya aku harus bersanding dengan manusia robot, punya pikiran
tapi tak jelas di mana hatinya? Bagaimanapun aku tetap wanita, aku juga
membutuhkan perhatian dan kasih sayangnya? Apa jadinya nanti keluarga kami jika
komunikasi tak bisa terjalin dengan baik? CINTA itu TAK PEDULI?”
(“Sesungguhnya kami khawatir bahwa
ia akan segera menyiksa kami akan bertambah melampaui batas” QS.Thaha : 45)
Keyakinanku mencoba
merangkulnya, memeluk si ragu dan berkata :
“ragu, tiada guna menyesali semua
yang sudah menjadi keputusanmu…seharusnya kau terbang saat keputusan masih
sebuah pilihan…menyatulah…masih ada harapan bersamaku…berpeganglah
padaku,ragu…percayalah dan berprasangkalah baik padaNYA…semua ini membentukmu
lebih baik dari pada hari kemarin.”
(“Janganlah kamu berdua khawatir,
sesungguhnya Aku beserta kalian berdua, Aku mendengar dan melihat” QS.Thaha :
46)
II
DI HOTEL
terdiam bersama bulir-bulir airmata
di ruangan yang singup, sekitar 4x5, berjejeran dan bersebelahan dengan
ruang-ruang yang sama, satu kotak TV dengan suara yang pecah alias kemresek.
"Tidakkah kau memiliki sepasang
telinga dan sepasang mata?
mengapa kau tidak mendengar ucap dan
pintaku?
tak juga kau lihat air mata yang
kian deras, membentuk anak sungai di pipiku
kau halal untuk ku bunuh, Rengga!
tapi Sang Nabi telah berpesan,
jadilah kau orang-orang yang dibunuh bukan membunuh"
DI RUMAH TUHAN
jauh dalam diam..hanya bisa kugapai
melalui diamku, heningku. mengosongkan pikiranku dari hal-hal yang menjauhkanku
dari tempat IA bersemayam.
aku mencoba menyiapkan 2 telingaku
tuk mendengar suara yang berasal dari kedalaman, yang selama ini tak bisa
kudengar karena diriku terlalu sibuk dengan kebisingan-kebisingan dunia.
Di dalam ini membuatku teduh..
NIKAH itu IBADAH
oleh Naufa Jauza Aliya pada 29 Juli
2011 jam 5:11
bagaimana aku harus hidup bersama
manusia yang terpisah antara raga dan jiwanya?
seperti berada di sisi MAYAT
HIDUP...
maaf, aku tak akan menikah dengan
manusia yang hanya sekedar memenuhi ruang eternya...
aku manusia , memiliki cipta rasa
dan karsa...
bagiku Nikah adalah keindahan
tersendiri
salah satu komponen peribadatan dan
sakral
bukan hanya sebagai wujud PERTANGGUNG
JAWABAN saja tapi TOTALITAS penghambaan pada SANG PENCIPTA
DI BUNKER LAWAS
tempat ini tak seperti tempat
nongkrong anak-anak muda biasanya... hanya ada ruangan berisi meja kerja,
faximile, tumpukan file-file dokumen, dan kursi. di luar ruangan ada bale-bale
kecil, tempat cuci piring, kamar mandi, tumpukan triplek. di sinilah aku
memulai perenungan-perenunganku tentang hidupku selama ini..
RENUNGAN SANG ANAK
oleh Naufa Jauza Aliya pada 17 Juli
2009 jam 20:18
Mungkin tempat itu bisa memberiku
MATERI tapi aku tak bisa menatap kedua ORANG TUA-ku...bahkan untuk berbaring
ketika aku sakitpun aku tak bisa...
Beda dengan tempat ini yang hanya
memberiku minuman Kopi dan geLas-geLas kotor untuk ku cuci tapi tempat ini
seLaLu mengarahkan tatapanku pada kedua ORANG TUA-ku dan menyuruhku berbaring
'tuk redakan sakitku...dan aku merasa KAYA di sini....
ada apa denganku???
Renungan Sang Anak
oleh Naufa Jauza Aliya pada 16 Juli
2009 jam 5:17
Disana aku melihatmu,malam,dan
engkau melihatku.Engkau adalah ayah buatku.Meskipun aku takut padamu,dalam
mimpiku aku adalah anakmu.Kerudung kegelapan dipindahkan di antara kita dan
kerudung keraguan serta dugaan disobek dari muka kita.Engkau memberitahuku
rahasia keinginanmu,dan aku memberitahumu dengan terus terang harapan dan
keinginan.Akhirnya gangguanmu diubah menjadi sebuah lagu yang lebih manis dari
pada bisikan bunga-bunga.KETAKUTANKU menjadi PERSAHABATAN yang lebih indah dari
bahaya yang lebih menikam.Engkau membawaku kepadamu dan mendudukanku di atas
pundakmu.Engkau mengajari mataku untuk melihat dan telingaku untuk mendengar
serta bibirku untuk bicara.Engkau mengajari HATIKU UNTUK MENCINTAI SESUATU YANG
DIBENCI MANUSIA dan MEMBENCI SESUATU YANG TIDAK DIBENCI MANUSIA..(khalil
gibran),,
SEPERTI INILAH AKU MENCINTAIMU
DELAPAN
TENTANG TUHAN
BLACK COFFEE
04 Mei 2010 jam 20:01
ILMU...
Mungkin saja semua harta akan
terkuras habis untuk membeli 1 pokok bahasan ILMU dalam satu waktu tapi 1 pokok
bahasan ILMU tak akan habis meski dibelanjakan dengan cuma-cuma...
PERILAKU/BUAH TUTUR / KEMBANG
LAMBE...
Manusia mati meninggalkan nama,
sedangkan nama yang tertinggal itu ada karena buah tutur / ucapan/ perilaku
yang baik dan bermakna.
hidup itu bukan stagnasi...bukan
hanya berdo'a dan berdo'a saja tanpa
ada gerakan sebagai implementasi
atau aplikasi dari do’a yang disebut
USAHA...
TUHAN
oleh Naufa Jauza Aliya pada 04 Mei
2010 jam 19:43
Tuhan itu ADA
ADA
ADA
ADA
Esensi kehidupan
Dekat urat leher
Di BELAKANG-mu
Di BELAKANG-ku
Dalam nafas
Dalam isak tangis penyesalan kita
Dalam do’a
Dalam mantra
Dalam cinta dan kasih sayang
Di untaian rasa syukur kita
Bersama MAAF dan TERIMA KASIH kita
Tapi DIA menjauh
TIADA dekat
TIADA dekat
TIADA dekat
Dari kata-kata “AH”
Umpatan-umpatan kasar yang
menyakitkan
Dari amarah dan ke-aku-an
Dari sesuatu yang bodoh, tak
berguna, dan berlebihan
Tuhan
Di antara ADA dan TIADA
Di keteraturan hidup kita
*) – pengetahuan tentang TUHAN bisa
berbeda bagi setiap manusia, dan seseorang tak dapat memaksakan keyakinan
kepada orang lain. (Khalil Gibran)
TENTANG SAKIT
Tentang Sakit
oleh Naufa Jauza Aliya pada 23 Maret
2010 jam 13:49
Dan mungkin ada benarnya kata Khalil
Gibran ;
Even as stone of the fruit must
break, that its heart may stand in the sun, so must you know pain...
Hanya sebuah pemahaman
Rasa sakit itu tak lain karena diri
sendiri yang memilih...
Terngiang kata Pak Bey Harahap dgn
logat Bataknya ;
Seperti kau membuat adonan kue,
MERATA...
Ini HAKIKAT kehidupan...
Dan tuturan Mbah Wiro Kribo Genk ;
Berobatlah jika kau sakit...
Dalam hidup tak melulu nikmat itu
ENAK...TIDAK ENAK pun nikmat...
Jika kau percaya padaNYA...
Jika kau percaya semua hanya
sementara...
Tak akan terjadi apa-apa yang
menakutkan sekalipun kau sakit PARAH...
Yang selalu ku katakan pada Ibuku,
" Tenanglah, Mi, tak akan terjadi apa-apa padaku. Dan jika aku harus pergi
karena sakitku, itu bukan karena aku ingin meninggalkan Mami tapi memang
kontrak kerjaku di dunia sudah habis.Dan saat ini aku masih NORMAL.Aku tetap
bisa TERSENYUM, aku bisa berfikir, aku bisa melayani pembeli, aku bisa
Bernyanyi.Dan aku BAHAGIA."
Hanya Proses Pembelajaran Hidup...
Dan bersamaNYA menjadi Dokter
Pribadiku,
dengan keyakinanku aku berkata
" SEMUA BAIK-BAIK SAJA "
Nothing that realy scared, When You
Say Nothing At All...
'OJO KAGETAN lan OJO GUMUNAN'
sakit ini tak tertahankan..kepalaku
kejang serasa saraf-saraf di otakku tegang, ingin membenturkannya ke tembok
hingga sakit ini pergi..sakit yang tak terasa sakit lagi..
aku jengah menjamah obat-obatan yang
kini masih tersisa dalam tas kresek putih di laci meja riasku dan diminum bila
perlu saja..kenapa aku tidak mati saja?hidup pesakitan tiada guna seperti ini,
hanya merepotkan orang lain..
aku enggan bertemu dengan dokter
yang tidak nampak seperti dokter, yang terakhir aku melihatnya di bangsalku
saat aku terkulai lemas ditemani botol cairan infus..ia masuk mengenakan kemeja
lengan panjang dan sesuai dugaanku, dia adalah psikiater yang ditugaskan oleh
dokter yang menanganiku, November 2011..dia mewawancaraiku sejenak dan menawariku
obat untuk merubah moodku agar aku lebih baik..dan seperti biasa, obat diminum
bila perlu saja..ya bila perlu saja..
TENTANG SEMESTA
SEMESTA KITAB RAKSASA
oleh Naufa Jauza Aliya pada 19
Januari 2010 jam 19:44
Tercipta untuk manusia
Bahan pengkajian, bukan bahan
perdebatan apalagi bahan perdagangan
Bukan kotak atau pembatas kelompok
tertentu
Petunjuk kehidupan
Tongkat si Buta berjalan ke arah
tujuan
Untukku juga untukmu, dia, mereka
dan kalian
Obat mata dan hati
Pelepas dahaga
Sebuah peta kehidupan
Undang-undang yang berisi hukum
Yang diberlakukan suatu hari nanti
Terdapat ayat, tersusun rapi dalam
tiap barisnya juga ada yang terurai bebas, lepas di alam semesta
Di jagad raya ini
tentang Manusia, Binatang, Syaithan,
Jin, Malaikat, Tata surya, Gunung, Angin, Pohon, Surga, Neraka, Bencana,
Kenikmatan, Kelahiran, Kematian, Hujan, Kemarau, Sungai, juga Laut
Jadi satu dalam titah dan
kehendakNYA; Allah, Tuhan, Sang Pencipta
terus berputar dalam Siang dan Malam
kehidupan………
Tercipta bukan tanpa tujuan
Dalam wadah yang sama
Tak sama dalam wujud, ruang, dan
waktu
Bacalah...!
TENTANG KARIER
setelah cita-citaku kandas karena
Papiku tak menyetujuiku kuliah di KEDOKTERAN dengan alasan tak cukup dana dan
sifat pembosanku, aku menyerahkan semua keadaanku pada Tuhan...terserah Tuhan
ingin aku menjadi apa..sedikit kecewa memang tapi sekali lagi, takdir hidupku
dan segalanya berjalan atas kuasaNYA..so far, aku hanya membuka konsultasi via
TAROT..aku belajar psikologi dari buku-buku koleksiku..dan sempat menjalani sebagai
seorang kuli tinta
TENTANG IBU DAN WANITA
Ibu, Diriku, dan Wanita (di mataku)
oleh Naufa Jauza Aliya pada 05
Januari 2010 jam 11:50
Ibu adalah wanita
Duniaku dan dunia para gadis kelak
Ibu adalah bumi yang mengeluarkan
keindahan-keindahan dari dalamnya
Ibu adalah wanita
Ibu adalah Pelayan Tuhan
So, wanita dan aku adalah Pelayan
Tuhan
Begitu istimewanya...
Tapi ingat,...!
Keistimewaan itu tak lebih untuk
menghiasi dunia
Mengangkat derajat dan martabat
dunia dengan keanggunannya,
Lembut dan halus tutur katanya
Ketaatan pada seseorang yang jadi
pendampingnya kelak,
Belai mesra untuk buah hatinya
Dan...
Kehangatan kasihnya yang menyimpan
buluh-buluh kerelaan, ketulusan, juga
keikhlasan dalam menerima kodrati
dirinya di setiap hari sampai akhir hayatnya
TENTANG KERENDAHAN HATI
Padang Pariaman
Desember 2009 jam 20:14
Sejatine Padang iku Pariaman
nanging ora ono menungso sing aman
urip ning kono
kecuali 'Pari'..
Mung 'Pari' thok sing aman ning
kono..
Jarene koncoku pas guyonan..
Njur aku takon, " Lha yen
menungso sing urip ning kono arep aman kudu piye? "
Njur koncoku njawab, " yo kudu
dadi 'Pari' sek noh , ben aman "
Pari iku ndungkluk ora ndangak..
SEMBILAN
...PESANMU DAN PESANKU...
oleh Naufa Jauza Aliya pada 26
Agustus 2010 jam 8:54
tertata rapi huruf-huruf itu, di
antara pesanmu dan pesanku
" di saat bunga ini mulai
layu...
seseorang telah menyiraminya
kembali...
akankah bunga ini akan kembali
tumbuh dan mengeluarkan wangi
yang membuatku mengerti arti
KEHIDUPAN?" , katamu dalam lembut tuturmu...
" bila kau bisa melihat bunga
itu mekar, biarlah ia mekar...
tapi tak ada mekar tanpa layu...
dan bila tiba saatnya layu, biarlah
ia layu, mengering bahkan mati...
itulah kehidupannya!
Apa kau memperhatikan alurnya?
Samakah dengan alur manusia?
Hidup-senang-susah-sedih-bahagia-sehat-sakit-kaya-miskin-muda-tua-Mati?
Qadha, Qadar, Kodrat? ",
sedikit tarian kataku...
PESAN TUHAN
AKU ada di kesederhanaan, kerendahan
hati dan kedamaian dalam dirimu
kau akan mendengarKU jika kau punya
sedikit waktu untuk hening
sejenak
dekati AKU dengan harum nafasmu
keindahan budi pekertimu
AKU ada di dalammu
AKU lah yang diam namun selalu
memberimu kekuatan kala kau terjatuh dan mencoba bangkit
AKU lah yang tak terlihat yang
selalu melihatmu, bergerak saat mendengar do'amu tanpa sepatah suara pun
AKU yang selalu mendukungmu meski
kau sendiri dan kau tak pernah sendiri
kau dan AKU selalu satu
PESAN NAFSU
aku adalah kuda
seharusnya kau menunggangiku
mengarahkanku pada tujuanmu
saat kau hilang kendali,
aku membawa terbang
keinginanmu melesat dan jatuh menukik
berhati-hatilah bersamaku
kendalikan aku!
SEPULUH
I
HARI BARU
Memulai kehidupan baru
Menutup buku lama yang sudah ku
akhiri…
Ini hidup yang sesungguhnya
Kini peran semakin jelas
Tanggung jawab meluas
Buku baru, kini aku mengukir huruf
demi huruf tidak lagi dengan kata ‘aku’
Aku bersama dia
Dia orang yang akan ku cintai
Dan aku akan terbiasa mencintainya
Aku yakin sebuah wahyu yang tertulis
dalam sebuah Al-Kitab
“Apa yang telah dipersatukan Tuhan
tak akan bisa dipisahkan oleh tangan manusia”
Dan aku hanya memiliki tunas-tunas
harapan tentang hari esok yang akan lebih baik dari hari kemarin dan aku, aku
yakini hal itu ada…
Meski ragaku tak sekuat dulu tapi
setidaknya semangat yang tak pernah terucapkan dan juga impian akan terus
menguatkanku menghadapi kehidupan baruku…
Bukankah semakin aku berteriak
“SEMANGAT”, semakin membuktikan bahwa sebenarnya aku sudah letih?
Do you ever feel like a plastic bag
Drifting through the wind, wanting
to start again?
Do you ever feel, feel so paper thin
Like a house of cards, one blow from
caving in?
Do you ever feel already buried
deep?
Six feet under screams but no one
seems to hear a thing
Do you know that there's still a
chance for you
'Cause there's a spark in you?
You just gotta ignite the light and
let it shine
Just own the night like the 4th of
July
'Cause baby, you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go, oh
As you shoot across the sky
Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go, oh
You're gonna leave 'em falling down
You don't have to feel like a waste
of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future
holds
After a hurricane comes a rainbow
Maybe you're reason why all the
doors are closed
So you could open one that leads you
to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart
will blow
And when it's time, you'll know
You just gotta ignite the light and
let it shine
Just own the night like the 4th of
July
'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go, oh
As you shoot across the sky
Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go, oh
You're gonna leave 'em falling down
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon,
moon
It's always been inside of you, you,
you
And now it's time to let it through
'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go, oh
As you shoot across the sky
Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go, oh
You're gonna leave 'em falling down
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon,
moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon,
moon
PERNIKAHAN
Juli 2011 jam 21:32
Lagi...!
sore hari di teras rumah bersama
secangkir kopi, laptop, asbak, smokie-doggie, dan file-file dekor pelaminan
menjadi peran pembantu antara aku dan karibku yang sedang membahas dekorasi
pelaminan untuk acara pernikahanku...
karibku iseng "wuk, kamu bener
dah siap menikah...atau masih bertanya-tanya dalam hati 'bener g ya'?"
mendengar itu, mukaku berasa
tertampar cobek (alas uleg2)...
"ini bukan lagi membuat
keputusan tapi sudah masuk dalam menetapkan keputusan...apa pun yang terjadi,
harus kamu jalani,wuk...",tambahnya...
karibku emang bukan Kyai atau Ustadz
dengan penampilan putih-putih dan berkopiah...hanya anak motor, berpakaian
hitam-hitam...tapi dia banyak mengajariku ilmu hidup...bagaimana cara memandang
sebuah permasalahan dan mengajariku TETEG dalam Pernikahan
tak hanya itu, sebuah contoh
permasalahan dalam sebuah pernikahan yang selama ini sering memicu keretakan
rumah tangga dan menyebabkan anak-anak jadi korban BROKEN HOME pun dia urai...
"jangan hanya karena masalah
sepele , misal beda selera model sandal memicu keributan hebat hingga akhirnya
salah satu dari kalian membuat kesimpulan 'tak ada kecocokan lagi dalam
hubungan'...atau yang sering terjadi , masalah 'EKONOMI'...sehingga begitu
mudah pasangan berpaling dari ikrar yang sudah diucapkan dengan saksi yang
terlihat dan 'tak terlihat'...selagi semua masih bisa dibicarakan, bicarakanlah...dan
selalu ingat bagaimana cara kalian menciptakan sebuah pernikahan, ingat
prosesnya agar tak mudah menyerah di kemudian hari"
*ingat lah sejarah karena pada
sejarah terdapat sebuah kisah perjuangan yang akan membuat kita bertahan dalam
suatu keadaan terpahit sekali pun*
*TETEG adalah KEYAKINAN, di mana
diri harus bisa menepis semua keraguan yang ada dan tetap pada tujuan*
BAJU BARU
KENAPA NGGA LANGSING LAGI???-MEMBACA
BAHASA TUHAN
Agustus 2011 jam 23:53
Aku yang sekarang pasti lebih baik
dari yang telah lalu...!
namun aku melepas hal tersebut dari
fisik...aku hanya mengikuti kehendakNYA yang memang tak bisa dijankau dengan
rasio...et dah bisa gila kali kalau kita menjangkauNYA dengan rasio...
lagi-lagi ini karena pertanyaan
Patricia, si gadis manis yang akhir-akhir ini gaul denganku...manis, menarik
dan cukup kocak...memancing keluar isi otakku...terkadang sepele tapi jadi
perenungan bagi kami berdua...
seperti contoh kasus : "mba,
kenapa sekarang kamu berubah secara fisik?g langsing kayak dulu lagi",
tanya Patric...
juoooossss bener tuh pertanyaan,
bikin saya ihhhhh gemes...dan berasa ketampar ulegan sambel...aiiiih asli bikin
saya jadi sabarrr..
tapi mau tak mau pertanyaan itu
harus saya jawab dengan benar...agar dia paham...
beginilah jawaban saya : "Pat,
dulu waktu saya langsing, saya termasuk wanita yang tidak bisa menjaga
diri...tiap hari keluar malem,pake pakaian mini-mini...melihatkan setiap siluet
tubuh saya..."
"lha terus emang kenapa dan apa
hubungannya dengan tidak bisa menjaga diri?", Patric tanya lagi...
"ya iyya lah, kalau saya pakai
pakaian yang mini-mini terus tiba-tiba ada yang mencolek paha saya atau boxy
saya bahkan yang lebih tenar dalam pemberitaan... 'saya diperkosa'...apakah
saya akan menyalahkan orang lain?...ya...intinya Tuhan sedang menuntun saya ke
jalan yang benar dan diridhoiNYA"
*tetep berusaha sehat dan langsing
kembali*
"Wolak walike Jaman saiki
Akeh Uwong edan dianggep Kyai
Soyo Edan, sing dho urip bengi
Samsoyo mini, jarene
seni"(JAMAN AKHIR-GENK KOBRA)
HATI BARU
00.31 WIB, 031011
Tuhan ampuni aku malam ini…
Aku bersungut-sungut bahkan tak
memberi salam pada rizki yang KAU berikan
Aku benar-benar biadab, bejat
Mungkin kata yang terucap sudah
begitu banyak
Hingga berbusa mulut ini
Namun ia tak mau mendengar…
Ada baiknya aku diam
Mungkin hal itu akan membuatnya
mengerti
Atau dia butuh beberapa kerikil tuk
menggelincirkan langkahnya
Dan membuat dirinya tersadar ?
Aku Ingin 'ku Jatuh Cinta
Juli 2009 jam 22:45
Maaf sebeLumnya ....
Jatuh Cinta yang aku inginkan
mungkin tak sama dengan Jatuh Cinta yang orang lain bayangkan
aku ingin Jatuh Cinta pada diriku
sendiri...Mengetahui,MengenaLi dan Mencintai apa yang tLah Tuhan berikan untuk
Naufa...Bercinta dengan diri sendiri....MenjaLani hidup tanpa TOPENG...Begitu
suLit manusia untuk menerima apa yang SEJATI bagi dirinya....Sama susahnya
seperti mencairkan bekunya darah daLam sekujur tubuhku
Bagiku apapun yang ada pada diri
sendiri sudah begitu muLia...
BERKAH BARU
Berkah Barokah
Desember 2009 jam 20:28
Bicaralah seorang sesepuh kepadaku
tentang berkah barokah :
“Tahukah kau tentang berkah yang
barokah?”
Kebisuan melanda diriku
Hanya sepasang telinga dan hati yang
terbuka jadi suguhan untuknya
Dan aku terus membisu
Mengalun lagi suara yang penuh
kesejukkan
Seperti embun di kala fajar yang
jatuh pada rerumputan setengah kering
“Berkah yang barokah adalah semua
yang mengalir padamu setiap hari,
yang menjadi kehendakNYA untuk jadi
manfaat bagimu juga hari-harimu”
Lihatlah sungai mengalir deras, apa
saja yang ada dan ikut mengalir
bersama airnya, itulah perumpamaan
dari berkah yang barokah
Bisakah sungai itu marah dan
berontak dengan apa yang dia terima?
Itulah rasa syukur yang dia
persembahkan untuk Sang Pemberi
Bahkan ketika kemarau panjang
mendera, terkadang iapun mengering
Namun ia tetap menjadi sungai sampai
musim berganti
Renungan Si Genduk
Juli 2009 jam 11:10
Genduk yang saat ini sedang sakit
berkata 'Ya Allah,kalau ingat hari ini adaLah jadwalku test lab.,ingin rasanya
aku terlelap hingga esok hari...Tapi kesadaran membawa Genduk pada 'rejeki itu
tak hanya materi dan apa yang telah Allah berikan wajib disyukuri'...Kemudian
Genduk berkata lagi ' Alhamdulillah ya Allah,walaupun hanya sakit yang KAU
berikan tapi dengan sakit itu KAU tetap hantarkan aku pada kebaikkanMU yaitu
menjadi dokter tanpa harus kuliah Kedokteran'...
II
DEAR MY HUSBAND,
Sekarang aku semakin mengerti bahwa
sebuah kebahagian memang menjadi tanggung jawab pribadi…hanya diri sendiri yang
bisa membuat dan merasakan bahagia…
Dan untuk menjadi bahagia sangat
sederhana…
Memberi dengan bebas seperti saat
kita BAB bisa menjadi sebuah kebahagiaan…
Karena memang seharusnya seperti itu
lah sikap memberi yang benar…
Memberi dengan harapan akan
mendapatkan sebuah balasan yang setimpal hanya membuat sakit…sama seperti
Pungguk merindukan Bulan…entah kapan datangnya…
Memberikan cinta pun demikian…
Mencintai secara bebas…
Dan aku akan belajar, berlatih
tentang hal itu…
Aku ingin mencintai siapa dan apa
pun dengan bebas…
Terutama dirimu, suamiku…
Aku ingin terbiasa mencintaimu meski
pun aku harus terluka
Yang jelas aku belajar mencintai
dirimu dalam keadaan apa pun dan aku tak ingin membuatmu terluka…
Mungkin terlihat bodoh tapi ya, aku
senang melakukan kebodohanku
Dan membiarkan diri terbenam dalam
kebodohanku
Menjadi sebatang lilin
kecil…mencintai hingga terluka…
Aku mencoba menggambarkan bagaimana
bentuk cinta itu…
Namun tak ada yang lebih indah dari
serangkaian luka-luka hati dan tetesan air mata
Seperti keringnya bumi yang tersiram
basahnya hujan…
Lalu layakkah aku membenarkan
banyolan Guru teaterku yang mengatakan “CINTA ADALAH SKETSA LUKA?”
DEAR MY BOSS
THANK YOU , BOSS !!!
Maafkan aku boss karena tak pernah
katakan siapa diriku yang sebenarnya…
Itu hanya karena aku ingin mendapat
perlakuan yang sama seperti karyawan yang lainnya…
Dan ternyata benar, aku bisa
mendapatkannya meski lambat laun aku tak bisa menutupi lagi…
Entah , kau mengetahui atau tidak
siapa diriku dan apa yang sedang aku alami saat ini…
Yang jelas, dibalik rasa
ketidaksukaanku pada sikapmu yang “terkadang” arogan dan penuh emosional, aku
salut padamu…
THANK YOU , BOSS!!!
WITHOUT PRESSURE , I NEVER GROWTH
UP…
YOUR PRESSURE MAKE ME WAKE UP AND
MORE BETTER , BETTER AND BETTER AGAIN…
Untuk seseorang yang mengalami
kondisi gangguan kejiwaan pada tingkat DEPRESI KRONIS dan SCHIZOPHRENIA,
mungkin akan tersingkir dari sebuah perkumpulan…
Tapi aku mengalami hal yang
lain…selain aku mencoba “MENYETIR” diriku, aku pun mendapat sebuah kepercayaan
dari perusahaan yang kau pimpin…
Mungkin jika kelak ada sebuah
penghargaan yang diberikan untuk seorang pemimpin perusahaan karena telah
menerima orang SCHIZOPHRENIA bekerja di perusahaannya, maka aku akan menjadi
saksi atas dirimu…
SESEORANG YANG MENGALAMI
SCHIZOPHRENIA BISA SEMBUH, ASALKAN DIRINYA MENDAPAT DUKUNGAN PENUH DARI
KELUARGA DAN LINGKUNGAN TEMPAT DIA TINGGAL…
HANYA KEYAKINAN(TOTALITAS) UNTUK
SEMBUH DAN TERUS MELATIH DIRI BERPIKIR POSITIF, BERPERASAAN POSITIF, SERTA
BERPERILAKU POSITIF YANG AKAN MEMBANTU KESEMBUHAN SCHIZOPHRENIA…(SELF THERAPY)
SESEORANG YANG MENGALAMI
SCHIZOPHRENIA HARUS MENGHINDAR DARI KEKOSONGAN HIDUP…
“aku memilih resign dari pekerjaanku
sebagai reporter di salah satu TV Lokal daerah Banten, karena tugas yang diberikan
sudah melanggar kode etik kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara…sekali lagi, karena aku orang Jawa…aku harus menjaga aturan-aturan
luhur…bagiku tak mengapa aku dibentak-bentak di depan kawan-kawanku bahkan di
depan adik-adik yang sedang PKL, dan aku dituduh tidak punya etika…hanya karena
aku mencoba menjelaskan tentang berita VIDEO PORNO yang memang berkas-berkasnya
belum masuk ke Kepolisian...aku punya prinsip ‘AKU WARTAWAN TAPI BUKAN BERARTI
AKU HARUS SOK WARTAWAN’…Wartawan seharusnya bisa memberikan kontribusi yang
baik dalam membangun peradaban…menulis berita yang memiliki nilai membangun
bukan hanya sekedar kritik pedas untuk menjatuhkan lawan…aku mencoba untuk
tetap menghormati atasanku dengan cara menyingkir, mengalah untuk menang dan mulat…ya
lagi pula aku hanya wartawan yang bodoh dan selalu menulis berita sampah,
berita pinggiran dan sepele…tapi yang pasti semua ini sudah tidak sejalan
dengan hati kecilku...aku tidak boleh menyuruh orang lain melakukan sesuatu
jika aku sendiri belum pernah atau tidak melakukannya...”
Mulat artinya teliti dan penuh
perhitungan…Setiap kita harus dapat menjadi penggembala bagi diri sendiri
dengan menghindarkan segala sikap, perilaku, dan perbuatan yang dapat
mengakibatkan kesengsaraan, penderitaan, dan kehancuran diri sendiri maupun
orang lain yang kita cintai. Kita harus selalu mulat pada napsu hewaniah kita
yang cenderung mau kuasa sendiri, menang sendiri, dan senang sendiri.
DEAR Schizophrenia
Schizophrenia ini hanya bagian
hidupku, aku Ngunduh wohing pakarti…
dan meluluh lantakkan kesombonganku
WULANG SUNU
(NASEHAT MULIA UNTUK ANAK)
Karya ISKS Pakubuwana IV
Wulang sunu kang kinarya gendhing,
kang pinurwa tataning ngawula,
(suwita) ing wong tuwane,
poma padha mituhu,
ing pitutur kang muni tulis,
sapa kang tan nuruta saujareng
tutur,
tan urung kasurang-surang,
(donya) ngakir tan urung manggih
billahi,
tembe matine nraka.
Wulang Sunu yang digubah dalam
tembang,
Yang berisi tuntunan dalam berbakti,
mengabdi kepada orang tua,
maka perhatikanlah,
nasehat yang tertulis,
siapa yang tidak menuruti kata-kata
nasehat,
akhirnya terlunta-lunta,
di zaman akhir akan mendapat celaka,
kelak matinya tersiksa.
2.
Mapan sira mangke anglampahi,
ing pitutur kang muni ing (layang),
pasti becik setemahe,
bekti mring rama ibu duk purwa sira
udani,
karya becik lan ala,
saking rama ibu,
duk siro tasih jajabang,
ibu iro kalangkung lara prihatin,
rumeksa maring siro.
Jikalau kamu sudi menjalani,
Nasehat berarti di atas kertas,
Pasti akan baik dalam urusan apa
saja,
Berbakti pada ayah ibu
yang dulu kamu …
berbuat baik dan buruk,
dari ayah ibu,
saat kamu masih dalam kandungan,
ibumu lebih menderita dalam
prihatin,
dalam menjaga & memeliharamu
3.
Nora eco (dahar) lawan ghuling,
ibu niro rumekso ing siro,
dahar sekul uyah bae,
tan ketang wejah luntur,
nyakot bathok dipun lampahi,
saben ri mring bengawan,
pilis singgul kalampahan,
ibu niri rumekso duk siro alit,
mulane den rumongso.
Tidak enak untuk makan dan
tidur,
Ibumu selalu mengidamkanmu,
Makan nasi garam saja,
Walaupun hanya minum jamu menyusui,
Menggigit tempurung pun dijalani,
Setiap hari ke sungai,
Pilis (bubuk jamu ditempel di jidat)
singgul (bubuk jamu ditempel di kening) dilakoni,
Ibu selalu merawat sejak kamu kecil,
Maka rasakanlah (berimpati)
4.
Dhaharira mangke pahit getir,
ibu niro rumekso ing sira,
nora ketang turu samben,
tan ketang komah uyuh gupak tinjo
dipun lampahi,
lamun sira wawratana,
tinatur pinangku,
cinowekan ibu nira,
dipun dusi esok sore nganti resik,
lamun luwe dinulang
Makananmu nanti pahit getir,
Ibumu selalu merawat dirimu,
tidurnya sekedar sambilan (tidak
nyenyak),
walau harus basah kuyup air
kencingmu,
berlepotan tai tetep dijalani,
Bila kamu ingin kencing,
Kencing sambil dipangku (tatur),
beralaskan ibumu,
Dimandikan pagi sore sampai bersih,
Bila lapar disuapi
5.
Duk sira ngumur sangang waresi,
pasti siro yen bisa rumangkang,
ibumu momong karsane,
tan ketang gombal tepung,
rumeksane duk sira alit,
yen sira kirang pangan nora ketang
nubruk,
mengko sira wus (diwasa),
nora ana pamalesira,
ngabekti tuhu sira niaya.
Waktu kau umur sembilan bulan,
Pasti kau bisa merangkak,
Ibumu tetap mengasuh,
Walaupun apa adanya,
Merawat saat kamu kecil,
Bila kau kurang pangan,
Dipenuhi walau harus ngutang,
Kelak bila kau sudah dewasa
tiada balas-budimu,
Sungguh kamu menganiaya.
6.
Lamun sira mangke anglampahi,
nganiaya ing wong tuwanira,
ingukum dening Hyang Manon,
tembe yen lamun lampus,
datan wurung pulang lan geni,
yen wong durakeng rena,
sanget siksanipun,
mulane wewekas ingwang,
aja wani dhateng ibu rama kaki,
prentahe lakonano.
Bila kelak kamu tetap lakukan,
menganiaya orang tuamu,
bakal dihukum Tuhan,
kelak bila ajal tiba,
akhirnya juga mendapat siksa,
bila orang durhaka kepada ibu,
siksaannya berat sekali,
maka wasiat ku,
jangan berani kepada ibu, dan ayah..anak
ku,
perintahnya laksanakan.
7.
Parandene mangke sira iki,
yen den wulang dhateng ibu rama,
sok balawanan ucape,
sumahir bali mungkur,
iya iku cegahen kaki,
tan becik temahira,
donya keratipun,
tan wurung kasurang-kasurang,
tembe mati sinatru dening Hyang
widhi,
siniksa ing “Malekat”.
Kenapa kamu ini,
Bila diajari ibu bapa,
Ucapanmu sering membantah,
Berlagak sudah mahir sambil
membelakangi,
Hindarilah sikap itu anakku,
Tidak baik yang akan kau dapatkan,
Dunia akhiratnya,
Toh akhirnya terlunta-lunta,
Kelak akan mati sebagai seteru
Tuhan,
Disiksa “malaikat”.
8.
Yen wong anom ingkang anastiti,
tan mangkana ing pamang gihira,
den wulang ibu ramane,
asilo anem ayun,
wong tuwane kinaryo Gusti,
lungo teko anembah iku budi luhung,
serta bekti ing sukma,
hiyo iku kang karyo pati lan urip,
miwah sandhang lan pangan.
Bagi anak muda yang patuh,
Bukan begitu sikapmu,
Dibimbing ibu bapanya,
Sikapnya sopan menghargai,
Datang-pergi selalu menghormat,
Seperti itu budi-pekerti yang luhur,
Orang tuanya sebagai “wakil” Tuhan,
Serta berbakti pada Hyang Suksma,
yakni Yang Kuasa mematikan dan menghidupkan,
Termasuk sandang dan pangan.
9.
Kang wus kaprah nonoman samangke,
anggulang polah,
malang sumirang,
ngisisaken ing wisese,
andadar polah dlurung,
mutingkrang polah mutingkring,
matengkus polah tingkrak,
kantara raganipun,
lampahe same lelewa,
yen gununggung sarirane anjenthit,
ngorekken wong kathah.
Kelak, bagi pemuda yang sudah
salah kaprah,
Banyak bertingkah,
malang melintang tidak karuan,
membiarkan diri dalam kenistaan,
wataknya sombong tinggi hati,
suka memamerkan keelokan tubuhnya,
lagaknya acuh tak acuh,
mudah tersinggung,
meresahkan banyak orang
10.
Poma aja na nglakoni,
ing sabarang polah ingkang salah tan
wurung weleh polahe,
kasuluh solahipun,
tan kuwama solah kang silip,
semune ingeseman ing sasaminipun,
mulane ta awakingwang,
poma aja na polah kang silip,
samya brongta ing lampah.
Maka jangan ada yang mengalami,
tingkah laku nista,
Yang salah pasti bakal menanggung
malu, ketahuan boroknya, tak ada yang bisa luput,
setiap sikap lacur,
berlagak ramah pada sesama,
ingatlah..anakku,
jangan sampai mempunyai perilaku
lacur,
prihatinlah dalam setiap langkah.
11.
Lawan malih wekas ingsun kaki,
kalamun sira andarbe karsa,
aja sira tinggal bote,
murwaten lan ragamu,
lamun derajatiro alit,
aja ambek kuwawa,
lamun siro luhur,
den prawira anggepiro,
dipun sabar jatmiko alus ing budi,
iku lampah utama.
Dan sekali lagi wasiat
ingsun..anakku,
Bilamana kalian mempunyai keinginan,
Pertimbangkan dengan cermat,
Jagalah dirimu,
Bila pangkatmu kecil,
Jangan bertingkah (sok) kuasa,
Bila kalian terhormat,
Besikap sabar, bagus dan halus budi
pekertinya,
Itulah perilaku utama.
12.
Pramilane nonoman puniki,
den taberi jagong lan wong tuwa,
ingkang becik pituture,
tan sira temahipun,
apan bathin kalawan lahir,
lahire tatakromo,
bathine bekti mring tuhu,
mula eta wekasing wong,
sakathahe anak putu buyut mami,
den samya brongta lampah.
Mangkanya jadi anak muda itu
jangan sungkan bergaul dengan orang
tua (matang ilmunya),
yang bagus nasehatnya,
bukan kalian bandingannya,
sekalipun batin maupun lahir,
lahirnya menjaga tata krama,
batinnya mengabdi pada kesetiaan,
itulah wasiatku,
semua anak cucu buyut ku,
kalian terapkan perilaku mulia.
Ending
Story
“kalau bukan karena petunjukMu,
pernikahan ini tak kan ada…dan ketika rasaku adalah rasaMu maka sebuah
keharusan tuk menjalani apa yang jadi kehendakMu dan abaikan inginku…
Ku ingin bersamaMu”
Gerimis di luar mengiringi rasa
perihku dan tangis bathin ini. Bau tanah mengaduk-aduk rasa sepiku…
”Apa yang ada di pikiranmu hingga
hatimu tega memerintahkan anggota tubuhmu tuk melakukan ini semua, sakiti aku?”
“Apa kau tak mengerti bagaimana
kedudukan wanita di bumi ini?
“Seharusnya kau melindungiku,
menyayangiku dan menjunjung tinggi kehormatanku bukan malah merendahkan aku,
khianati aku…Toh selama ini aku tak pernah menyuruhmu mendurhakai Gusti
Pangeran...atau memang dirimu tak mengerti kewajibanmu sebagai seorang
laki-laki?” jeritku dalam hati yang mulai tergoncang karena terpaan angin
kencang dan pedas level 10..
Aku mencoba menenangkan diriku,
ingin berhenti dari perdebatan panjang dengan suamiku, lelaki hebat yang aku
sayangi dan kasihi setelah Papiku, Ayahku dan Abangku…
Diam…!
Diam…!
Diam…!
“Mari kita dugem(duduk gemulai)
saja”, ajak hatiku..
“Diam saja, tak usah melakukan apa
pun!”, bisik nurani dengan kasihnya
“Ya…aku diam…”
“Aku mencoba berdiri, berjalan,
menuju tempat yang paling nyaman untukku diam”
“tempat tidur ini cocok untuk
bertempur melawan semua ego dan amarahku”,gumamku
aku tarik nafas, ku
hempaskan…”huuuuuuuuuuuh”
Sekali lagi aku lakukan, ku tarik
nafas panjangku, sebentar aku tahan, ku biarkan memenuhi rongga diafragmaku,
perlahan namun pasti aku hembuskan nafasku..
“sssssssssssssss…”
Aku ulangi lagi hingga 10 kali
hingga merasakan ketenangan…
Dan aku mulai berbaring di ranjangku
tempat di mana aku dan suamiku beristirahat…
Ternyata diam saja sangat sulit,
pikiran tak berhenti bekerja, mata tak berhenti bergerak menatap tiap sudut
yang ada di ruang 3m x 4m ini…
Airmata mulai mengalir,setetes demi
setetes. Memori mulai mengajakku mengingat aktivitas yang sering aku lakukan
bersama suamiku di ruang ini sejak aku terbangun dari tidurku hingga menjelang
tidurku…
“Aku tak tahannnnnnnnnnnnnnnnnnnn…”
“Diam…! Sejak tadi aku menyuruhmu
diam,bukan”,terdengar teriakan peringatan dari dasar hatiku.
Mengatur ulang nafasku yang mulai
tersengal-sengal karena sesak di dada teringat kenangan bersama suamiku…
Tak lama hening mulai menyapaku…
Aku pakai kacamata kuda. Aku mencoba
cuek dengan pikiran yang mbuh melayang-layang..
“sak karepmen kono arep ngopo, sing
penting saiki aku arep meneng!”,aku mengingatkan pikiranku…
Wening…
Wening…
Akhirnya tubuhku mulai melemas dan
aku mulai mengantuk…
Ya aku berhasil mengalahkan dan
melemaskan musuh-musuh terberatku hanya dengan DIAM.
Jarum jam berada tepat di angka
8…terlalu sore untuk memejamkan mata, tapi ragaku benar-benar lemas…tak ingin
aku beranjak dari posisi ini…
Dan… aku mulai memejamkan mataku dan
membuka kembali…dan aku berjalan mendekati laptopku yang masih menyala sejak
sore…
Seperti biasa, alunan musik melalui
headset menemani sendiriku…Aku terbiasa menenangkan diri dengan musik, salah
satu terapi yang aku terapkan untuk menenangkan diri.
“Tuhannnnnnnnnnnnn, aku benar-benar
buntu…andai saja aku tak menemuimu malam itu…andai saja kau mengerti maksudku
bercerita tentang diriku…andai kau bisa memahami bulir-bulir airmataku malam
itu…ahhhhhhhh waktu tidak berjalan mundur…waktu tidak bisa diputar lagi seperti
kaset…waktu juga tidak bisa diisi ulang…Papi, Mamiiii…maafkan
aku…maaf…maaf…ya,yang ada saat ini hanya buah dari langkahku.Aku kurang
berhati-hati, aku tak mendengarkan nasihat Papi dan Mami…dan Bunda Maria yang
dulu mendekap erat tubuhku…kini aku mengerti mengapa kau hadir menyapaku penuh
kasih…bukan karena engkau wanita kesedihan yang hadir saat kaummu bersedih…tapi
engkau wanita yang selalu berusaha menjaga kehormatanmu di jamanmu dan…Tuhan,
aku malu pada diriku…inikah aku, wanita yang tak tahu malu?”
Wong wadon nganggo pakeyan lanang
Wong wadon ilang kawirangane
Akeh wong wadon ora setya marang
bojone
Akeh ibu padha ngedol anake
Akeh wong wadon ngedol awake
Wong wadon nunggang jaran
oleh Sri Aji Joyoboyo, abad xii M.
(1100-an)
Syair Joyoboyo tersebut memang
kenyataannya hari ini adalah terbukti benar-benar sedang terjadi di Nusantara.
"Kelak di masa depan kaum perempuan memakai busana kaum pria, pada saat
itulah kaum hawa mulai kehilangan rasa takut dan juga rasa malu sebagai
perempuan yang dimuliakan dan dihormati keluarganya. Dan juga di masa depan itu
kaum perempuan tidak lagi setia sehidup semati dalam melayari bahtera rumah
tangga laksana Dewi Shinta terhadap Rama. Pada kondisi demikian itu kelak juga
akan terjadi para ibu ada yang tega menjual darah dagingnya sendiri dengan
alasan kemiskinan atau demi mendapatkan uang. Dan demi uang yang itu juga
banyak kaum wanita yang cantik-jelita mau menjual tubuhnya demi mendapatkan
kemewahan hidup tanpa mau bersusah payah bekerja. Dan di jaman yang demikian
itu sudah bukan hal aneh kaum wanita menyetir kendaraan bermotor di jalan
raya."
Aku ini WANITA LAJANG
L
A
J A L A N G
A
N
G N A L A J
A
L
A
N
G
adakah pengakuan lebih buruk tuk
seorang wanita yang hanya mengedepankan hasratnya?
masuk jurang
ikut mengendap bersama lumpur
tak peduli mana langit dan mana bumi
tak mengenal aturan kehidupan
WANITA JALANG, menikmati pergumulan
tubuh dengan peluh dan denguh
WANITA JALANG, tertawa di atas titik
air mata nurani
nafikan saja TUHAN
kesampingkan terus aturan kehidupan
dan pastikan hidupmu BAHAGIA
berjubah KEGALAUAN
Langit tampak hitam
Belum juga terang
Aku sangat takut
Ku sangat pengecut
Mataku terpejam
Dan sangat berharap
Bukan aku yang terbuang
Lampuku temaram
Tak tampak terang
Hatiku terdiam laksana karang
Ketika kucoba mencari-cari
Jalan yang hilang
Aku tak peduli
Apa kata orang
Hanyalah untukMu
Seluruh rinduku
Harus kutemukan sekali lagi
Jalan yang hilang
Kan kutempuh
Dikegelapan
Hidupku terasa pekat
Nafasku tersendat-sendat
Kulakukan semua itu
Hanyalah untukMu
Ambil semua yang Kau mau
Hidupku pun bila perlu
Bolehkah ku menujuMu
Dijalan yang hilang
(Jalan yang Hilang-Letto)
“ya terkadang wanita hanya butuh
bahu saat ia menangis…butuh pelukan dan sedikit kecupan di kening saja…no
more!!!”
Tuhan…
Mungkin akulah sampah yang tak tahu
malu
Merusak dunia
Tuhan…
Berlumur karat aku berjalan
Aku hanya ingin kembali
menujuMU
kerinduan ini tak mungkin aku tahan
Tuhan…
Ku ketuk pintuMU
Dan ku ketuk lagi
Tuk kesekian kalinya
Ijinkan aku merebahkan diriku
Sejajar dengan tanah dihadapMU
Hanya untuk penuhi panggilanMU
Tuhan…
mungkin banyak yang tahu manusia itu
tempat salah dan dosa tapi jarang yang mengerti dan memahami bahwa manusia
harus mengakui kesalahan dan dosa-dosa mereka secara intim kepada Tuhan...
On my diary,
Suamiku, Mas Rengga..
Aku jenuh dengan perdebatan panjang
ini, sayang…
aku tahu kita memang sering berbeda
pemikiran, sudut pandang tapi sebenarnya kita satu dan sama..aku yakin kita
memiliki harapan yang sama dalam hidup ini,adalah tentang bahagia bukan saling
menyakiti, bukan sakit dan penderitaan..
Mas Rengga,
Aku menyayangimu,
Ya aku benar menyayangimu…
Tapi aku pun bisa merasakan apa yang
kau rasakan meski kau tak berkata sepatah kata padaku…
Aku mengerti kau masih mengingat
kembang desa 20 tahun itu…aku membaca setiap sikapmu…itu sudah menjadi petunjuk
bagiku…lagu-lagu yang kau dengarkan, seolah mewakili setiap untaian rasamu
padanya…
Haruskah aku bunuh diri untuk
kemenangan sebuah kisah?
Ahhhhhhh…
Suamiku…
Seandainya kau mengerti...
Tak perlu merusak bunga jika kau
ingin menghisap sarinya…
Atau…
Memang begitukah hakikat cinta?
Mencintai dan harus memberikan semua
tanpa sebuah ikatan resmi?
Mencintai dan menutup mata
rapat-rapat, tak perlu melihat ada aku?
Bagaimana mungkin bunga merusak
pagar yang tertata indah?
Ya Tuhan…
Berharap kasihMU kan kuatkan aku
membangun kembali kepercayaan yang tlah hancur berkeping-keping…
Adakah indah seperti dulu?
Jiaaaaaaaaaaan… memang iki jamane
Well well west.
Ya Tuhan, kepalaku mulai sakit lagi.
Sampai kapan aku harus menahan untuk bertahan?
Berusaha untuk tetap sadar ketika
ketidaksadaran menyerangku.
Tuhan, aku juga ingin hidup seperti
wanita pada umumnya.
Tidak seperti aku yang hanya bisa
memperhatikan dari balik penjaraku dan berusaha memahami bahwa setiap manusia
sedang berusaha, berjuang menuju tujuannya masing-masing.
Dan aku hanya berjuang dengan
tidur tuk menenangkan diriku.
Padahal teman-temanku di luar
meneriaki aku, “hey bangun, bangun! Berjuang!” tanpa mereka mengerti apa yang
sedang aku perjuangkan di sini. Aku juga sedang berjuang untuk diriku agar aku
bisa seperti kalian. Aku juga ingin berbuat untuk keluargaku, untuk suamiku,
tapi Tuhan ingin aku istirahat. Tuhan ingin aku tidur.
RINDU KEKASIH
Sudah lama aku tidak menitikkan air
mata kerinduan…
tapi pagi ini air mata mengalir
dalam kedalaman jiwa…
di sisi ruang kosong nan hampa…
aku merindukan kebersamaan dengan
kekasih…menyatu seperti dulu…
kekasih, aku mengerti, Kau tak
pernah meninggalkanku…
hanya aku saja yang selalu datang
dan pergi sesuka hati…
Maafkan aku kekasih
Kekasih, pagi ini aku mengingatMU
karena aku menyadari, cinta tak pernah lupa…
Kekasih, ijinkan aku menyandarkan
raga dan jiwaku padaMU…
aku telah lelah…
saatnya aku menyerah pada sabdaMU…
Hangat mentari dengan sinarnya
menembus kulitku dan memaksaku tuk bangun…
Waktu menunjukkan 07.00…
Mataku masih sepet…badanku masih
lemas…
Aku buka jendela kamar yang berada
dekat dengan pembaringanku…segar udara pagi…cerahnya langit membuatku
tersenyum…
KAU begitu indah…lepas tangisku tadi
malam, tersisa senyum tuk pagi ini…meski masih terasa sakit di kepalaku.
“wake up and get up,ladies…don’t be
lazzy!”,seruku dalam hati sebagai penyemangat jiwa.
Melirik ponselku yang masih
padam…aku menekan tombol on/off tuk menyalakannya…
“tiit…tiit…tiit”, terdengar suara
sms berkali-kali…
Sesuai dugaanku, sms itu dari
suamiku…
1 : “sayang, masih marah?”
2 : “kapan kamu bisa bicara baik-baik
tanpa harus marah?”
3 : “malah hpnya dimatiin”
4 : “aku bilang cerai untuk
mencegahmu pergi dari tempat kerjaku dan berhenti berdebat denganku…aku juga
ingin kamu menghargaiku sebagai laki-laki…memang aku pernah bersalah tapi aku
tidak selamanya akan melakukan kesalahan…kapan kamu bisa percaya sama aku?”
Rupanya dia membalas sms-smsku
kemarin…
1 : “mas Rengga, di mana?”
2 : “berapa kali sudah mas ngucap
cerai, ingin pisah, dan tak ingin kembali lagi ke rumah? Menurut agama itu
jatuh talak”
Senja mulai menyapa, langit mulai
gelap…
Aku guncang dengan pertikaian ini…
Aku hanya di rumah saja… Tak berani keluar rumah… mengingat sebuah nasihat “
Keluar rumah lah dengan keyakinan, bukan kekecewaan”…aku hanya bisa
mondar-mandir di dalam rumahku…
“Kowe ki keno opo,nduk, ket mau esuk
kok koyo wong bingung?”, sapa Mamiku yang sore itu sedang membaca koran di
ruang tamu.
“Opo ribut meneh karo Kang Masmu?
Wes, menengo wae, ngalah kuwi luwih becik”, tambahnya .
“iya,Mi”, kataku.,
“Mi, adik ke kamar dulu”, pamitku
sambil cepat-cepat melangkah ke kamar.
Mencoba menenangkan diri, membuka
perpustakaan pribadiku dan mencari buku wejangan dari Ayahku. Selama ini
beliaulah orang yang bisa mengerti aku. Entahlah, aku sendiri tak mengerti,
sepertinya Ayah telah mengenaliku bertahun-tahun. Bahkan Ayah mengenaliku lebih
dari aku kenali diriku. Setiap kata yang diucapkannya seperti air yang
mematikan api dan menyalakan api biru yang baru. Aku mengagumimu. Kau lebih
dari sekedar orang tua, kau juga teman, sahabat, guru yang tidak menggurui.
Mengajariku mencintai sesuatu yang dibenci manusia dan membenci sesuatu yang
tidak dibenci manusia.
Disana aku melihatmu,malam,dan
engkau melihatku.Engkau adalah ayah buatku.Meskipun aku takut padamu,dalam
mimpiku aku adalah anakmu.Kerudung kegelapan dipindahkan di antara kita dan
kerudung keraguan serta dugaan disobek dari muka kita.Engkau memberitahuku
rahasia keinginanmu,dan aku memberitahumu dengan terus terang harapan dan
keinginan.Akhirnya gangguanmu diubah menjadi sebuah lagu yang lebih manis dari
pada bisikan bunga-bunga.KETAKUTANKU menjadi PERSAHABATAN yang lebih indah dari
bahaya yang lebih menikam.Engkau membawaku kepadamu dan mendudukanku di atas
pundakmu.Engkau mengajari mataku untuk melihat dan telingaku untuk mendengar
serta bibirku untuk bicara.Engkau mengajari HATIKU UNTUK MENCINTAI SESUATU YANG
DIBENCI MANUSIA dan MEMBENCI SESUATU YANG TIDAK DIBENCI MANUSIA..
“Bercerai itu boleh, toh dulu dia
bukan apa-apamu tapi bercerai itu dibenci Tuhan…Do’akan saja Rengga agar dia
segera masuk ke Surya Katon ing Gapuro Projo”, itulah wejangan terakhir yang
Ayah berikan saat aku menemuinya di Kota Tunggal.
TUHAN
Kata yang sederhana tapi cukup untuk
menghabisi semua.
Aku memutuskan tuk mengalah dan
kembali bersama suamiku, melanjutkan kehidupan di rumah orang tuaku dan
mewujudkan impian kami yang tertunda karena pertikaian panjang. Dan setelah
keadaan tenang, aku mengandung. Kami tak lagi disibukkan dengan apa-apa yang
telah terjadi kemarin. Suamiku bekerja sementara aku menyiapkan diri untuk
menjadi ibu dan mencoba menulis novel TRUE STORY bersama sahabat penaku...
KIDUNG KEMENANGAN
Untukmu Anakku,
Jika kau lahir maka itu adalah
kemenanganmu
Bidadari menyambutmu, malaikat
menjagamu
Ketika kau telah menang, tetaplah
ingat bahwa dirimu hanya buah dari pertemuan sel sperma dan sel telur
Hatimu Adam,
Otakmu Nabi Sis,
Ucapanmu Nabi Musa,
Nafasmu Nabi Isa yang penuh
kemuliaan,
Yakub telingamu,
Daud suaramu,
Ibrahim jadi nyawamu,
Sulaiman kesaktianmu,
Yusuf adalah wajahmu,
Nabi Idris pada rambutmu,
Ali sebagai kulitmu,
Abu Bakar darahmu,
Umar dagingmu dan Usman tulangmu,
Sumsummu Fatimah,
Siti Aminah kekuatan badanmu,
Ususmu Nabi Ayub,
Nuh dalam jantungmu,
Yunus bersama ototmu,
Dan Pengelihatanmu adalah Muhammad,
Air mukamu rasul dalam lindungan
Adam dan Hawa
Anakku,
Kelak jadilah manusia yang
berbudi luhur , berjiwa Ksatria
Perkayalah dirimu dengan ilmu dan
tata krama
Senantiasalah membuka matamu,
telingamu dan hatimu untuk nasihat yang menghantarkanmu dekat pada Tuhan
Hiduplah dan ciptakan kedamaian di
mana pun kau memijakkan kakimu
Melangkahlah dengan Keyakinan dan
tujuan yang bermanfaat bagi masyarakat
Anakku,
Jika engkau Lelaki, hormatilah
wanita, bantulah mereka menjaga kehormatannya
Jadilah engkau teladan yang baik
bagi kaummu dan kaum Hawa
Anakku,
Jika engkau adalah wanita, jagalah
dirimu, jagalah rumahmu
Hiasilah dirimu dengan kelembutan
dan kasih sayang
Hormatilah suamimu kelak
Anakku,
kelak janganlah engkau menyalahkan
keadaan
jangan menyalahkan orang lain atas
kenistaan yang menimpamu
karena dirimu sendiri bersaksi atas
apa yang pernah kau lakukan
jangan pula mengatakan musibah yang
hadir adalah cobaan dan ujian dari Tuhan
karena Tuhan tak pernah memberi
cobaan dan ujian
yang Tuhan berikan adalah kebaikkan
yang penuh kasih sayang
sementara musibah, kenistaan atau
kesialan itu lahir dari tangan-tanganmu yang lalai berfikir
dan
Hiduplah kalian dalam keindahan
perbedaan
Rahayu anakku, rahayu…
Sayang,
Di hari yang telah berlalu
Ikatan indah telah menyatu
Telah kita tanam sebuah asa dan rasa
Meski kau tak menyadarinya
Semesta menerimanya, saksikannya
Meski kau sempat khianatinya
Kita tetap satu
Dan kematian bagi kita tak akan ada
Kisah kita abadi
Indah, dan akan selalu indah
Dalam tawa dan air mata
Tumbuh, bersemi…
Dan ku biarkan Sang Waktu
mengukirnya di langit jiwa
Kau , aku, dia, mereka, kita, masa
lalu, masa kini dan esok adalah satu
Selamanya satu…
CINTA
hanya ingin mencintaimu dengan
segenap jiwa dan ragaku...
melepas semua yang telah berlalu...
dan memandang ke depan, berusaha tuk
selalu ada di dekatmu...
di suka citamu...
karena bagiku cinta bukan teori
disertai alasan-alasan dan analisa...
duka, bahagia semua bagian dari
cinta...
cinta adalah rasa...
ia tak berwarna, tak berwujud, namun
bisa dirasakan