Kamis, 08 November 2012

BERLAYAR TANPA KOMPAS (lanjutan)



Malam Melepas Bayu
24 Mei 2011 jam 20:18
Bayu...
Malam ini aku katakan, "aku relakan kau pergi"
Ku titipkan rindu pada desir angin yang menemani malam-malamku hari ini dan sebelumnya
Ku ingin amnesia atas kenangan kita
Di mana hanya ada kau, aku, dan penantian tuk bersama

Kini kau telah mengukir (ingkar) kisah terindah dalam hidupmu di atas janji yang kau ucap atas nama Sang Maha Pencipta keindahan
Dan membiarkan tiap lembar kitab petunjuk kehidupan bersaksi
ya...
hanya menjadi saksi saja
tanpa bicara sepatah kata pun

Bayu...
1500 hari jadi kematianku
Bahkan lebih dari apa yang terhitung olehku
di mana aku terkubur bersama air mataku

Bayu...
jika ada yang bertanya tentang cintaku
katakanlah, "cintaku telah habis untukmu!"

Malam ini aku melepasmu pergi bersama kisahmu yang baru bersamanya
dan aku akan tetap berjalan pada hamparan padang pasir yang panas
hingga ku temukan mata air di sana
membuka harapan baru dengan mantra
merajutnya dengan do'a pada Sang Maha Keindahan
"ALLAH, BERILAH AKU HATI YANG BARU AGAR AKU TERLEPAS DARI KEMATIAN DALAM HIDUPKU"


AKU DAN RENGGA

Jalanku kembali gelap setelah aku berkenalan dengan seseorang yang tidak mengerti akan isak tangisku. Dirinya hanya memanjakan dan mementingkan hawa nafsunya saja tanpa berfikir apa yang akan terjadi pada diriku nantinya.
Malam itu aku mendatangi seorang lelaki yang aku kenal melalui Facebook. Arengga namanya. Rengga panggilannya. Aku mendatangi dengan niat silaturahmi saja dan tak sedikit pun berfikiran buruk padanya meski aku sudah mengetahui sedikit kisah masa lalunya. Namun apa yang terjadi, saat mengantarkan aku pulang ke rumah, Mas Rengga tidak langsung menuju ke rumahku. Di jalanan yang gelap itu aku hanya bisa merintih bathin dan akhirnya kami sampai di sebuah motel di daerah terpencil. Di dalam kamar motel aku menangis, memohon-mohon padanya untuk tak melakukan hal buruk padaku.  
“Mas, aku mohon…meski pun kita memiliki masa lalu yang sama dan  kita sudah sama-sama tahu tentang masa lalu kita, bukan berarti kita harus melakukannya”
Mas Rengga tidak menanggapiku , “aku kan sudah pernah bilang, semua pacar-pacarku pasti pernah tidur denganku…kalau kamu tidak suka, silahkan kamu pulang sendiri.”
Mas Rengga terus berusaha berkata-kata hingga membuatku tak mampu berkutik sedikit pun. Hingga dengan keterpaksaan aku melayaninya.
“aku suka denganmu yang seperti ini, tidak munafik.” kata Mas Rengga.
Namun aku berusaha menghadapi hari-hariku seolah tak pernah terjadi apapun jua antara aku dan dia hingga tiba keberangkatanku ke kota Debus. Alangkah terkejutnya aku, sore itu dia hadir seolah ingin mengantarkanku dan aku menaruh harap padanya.
Di perjalananku ke kota Debus, aku bertanya kenapa cobaan ini menghantui langkah yang telah aku susun kembali, dan apa yang harus aku lakukan. Hah lagi, lagi aku kembali pada niat awalku sebelum aku bertemu dengannya. Aku hanya ingin berhubungan baik dan insyaallah menikah dengan dia.
Woooow ternyata menjadi orang baik itu berat, butuh hati yang lapang…
Ya Allah, meski malam itu sudah menjadi pergumulan antara aku dan dia, namun dia masih tak menganggapku sebagai kekasihnya…sebegitu rendah kah aku?
Bahkan aku harus mengorbankan hatiku tuk melihat dia memasang foto wanita lain di Facebooknya… ’

-Mas Rengga, andai kamu tahu betapa berat ini aku rasakan…karena bukan apa-apa, semua jalan sudah buntu…pikiranku buntu, perasaanku pun sama…Aku tahu aku punya masa lalu yang kelam, dan aku sudah menceritakan padamu apa adanya aku karena aku hanya ingin kamu mendengar dariku langsung…namun ternyata aku salah…
Mas Rengga, ini salahku…ini bukan lagi cinta tulus seperti inginmu…ini cinta yang ternoda oleh hawa nafsu diri kita…
Kamu dan aku sama…kita terjebak di dunia bebas yang sembrono…manusia modern yang keblinger…
Mas Rengga, aku hanya ingin tenang…aku tak ingin jadi sarang penyakit dan sumber kenistaan bagi orang tuaku juga bagi orang lain, termasuk Mas Rengga dan keluarga Mas Rengga
Dan aku bukan orang yang sabar dalam hal ini…karena ini menyangkut kehidupan orang banyak…
Suatu hari Mas Rengga akan mengerti dan memahaminya…semoga pintu hidayahNYA akan terbuka dan terangi qolbu Mas Rengga…amin

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” [Q.S. Al-Qashash:56].

Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Sebenarnya….
“Aku hanya butuh sedikit pelukan hangat dan kecupan di kening untuk membuatku nyaman…No more!!!”
Hari-hari kulalui bersama Mas Rengga dengan delusi yang semakin kuat…ketakutan-ketakutanku pada Allah semakin memperkuat delusiku…Aku resah pada diriku yang tak mampu mengkontrol diri sendiri, aku takut pada diriku…Tapi akhirnya secercah harapan melambung dalam otakku…membuatku berani menghadapi kenyataan hidupku yang penuh kekurangan…
Hingga… “Mas, aku ingin kita menikah segera. Ijinkan aku bicara dengan orang tuamu tentang apa yang terjadi antara kita. Aku tidak kuat jika harus terus-menerus seperti ini. Sementara kamu punya track record sebagai orang yang mudah saja melupakan perbuatanmu. Dan selalu tak ingin disalahkan! Apa kamu pikir, perbuatanmu tidak menyakiti? Gampangnya meniduri wanita dengan cara kamu jadikan pasanganmu lalu dengan alasan tidak cocok kamu tinggalkan mereka?”
Aku mencoba memberanikan diriku tuk bicara pada kedua orang tua Mas Rengga, aku katakan, “Maaf Ibu, Bapak, saya ingin menikah segera karena hubunga saya dengan Mas Rengga sudah terlanjur jauh…saya tidak ingin terus-menerus berbuat zina…namun jika saya tidak dinikahkan, saya tak mengapa…asalkan saya putus dengan Mas Rengga”

Wong lanang ilang kaprawirane
Wong lanang linggih plangki
Akeh wong lanang ora duwe bojo
Wong wadon nglamar wong lanang

Kelak di masa depan pada jaman terbalik maka kaum pria akan kehilangan jiwa ksatrianya. Tidak seperti di jaman kuno tatkala kaum wanita naik tandu sedangkan kaum prianya naik kuda, maka di jaman terbalik tersebut kaum prianya justru menaiki tandu atau menggunakan sopir pribadi untuk bepergian ke mana-mana. Kaum pria yang telah tidak lagi berjiwa ksatria itu tidak berani beristri karena takut untuk melamar dan menikah dengan berbagai alasan: ekonomi, patah hati, tidak sederajat, tidak berani bertanggung jawab atas perbuatan sendiri, dan sebagainya. Kelak di masa depan malahan kaum wanita tidak malu-malu lagi mendahului menyatakan cintanya kepada pria idaman hatinya.

Kakung putri ing reh pala krami
Sumawana kang samya jajaka
Lamun tembe pikramane
Aywa tinalyang wuwus
Wasitane mengku pawestri
Ywa dumeh yen wong priya
Misesa andaku
Mring darbeking wanodya
Palakrama nalar lan kukum kang dadi
Yen tininggal temah nista
Putera maupun puteri yang telah mencapai tingkat umur dewasa, hendaklah menikah atas dasar pertimbangan nalar dan atas dasar kesadaran hukum atau peraturan yang berlaku. Jika ia menikah tidak atas dasar demikian, niscaya akan hidup dalam kenistaan.
(Serat Warayagnya dan Darmalaksita)
Akhirnya orang tua Mas Rengga pun mempertimbangkan pendapatku dan kami  akan menikah…
Namun sayang,  dalam proses pernikahan, hubungan Cheryn dengan Mas Rangga penuh dengan intrik…masalah demi masalah hadir dan membuat kami semakin menjauh…Cheryn menahan sakit dan  menjadi over sensitive, juga mudah tersinggung dan marah…Sementara Mas Rengga, tak pernah mau tahu dan cuek terhadap Cheryn…sikap Mas Rengga yang cenderung dingin ini, membuat aku berfikir bahwa ia tidak benar-benar mencintaiku dan hanya terpaksa melanjutkan hubungan…
                Dalam do’a Cheryn : “Ya Allah berilah kemudahan dalam hubunganku dengan Mas Rengga, dekatkanlah kami…ikatlah hati kami dengan tali kasih sayangMU…Ya Allah, seandainya memang kami harus berpisah,  pisahkanlah kami dengan jalan yang terbaik, jalan yang tiada menyakiti hati kami”
  
AKU DAN ROBB

Ya Robb, aku ingin keluar dari lembah ini…di sini gelap dan hanya aku seorang diri…
Lepaskan aku Ya Robb dari nestapa ini…jiwa ini lelah berjalan pada jalan yang salah selama belasan tahun…
Ini salahku, salahku yang tak pernah mengerti atas pengajaranMU…aku tak ubahnya seperti keledai…bahkan aku keledai bodoh!
Sudah tahu jalan berlubang, masih saja aku lewati…berkali-kali…Ya Allahhhhhhhhhh
Aku ingin MEMUTUS jalan ini, aku hanya ingin jadi hambaMU yang berada di jalan kebenaranMU…tuntunlah aku tuk kembali ke jalanMU ya Allah...

Tentang perzinaan di dalam Al-Quran disebutkan di dalam ayat-ayat berikut; Al Israa' 17:32, Al A'raaf 7:33, An Nuur 24:26. Dalam hukum Islam, zina akan dikenakan hukum rajam.
Hukumnya menurut agama Islam untuk para penzina adalah sebagai berikut:
Jika pelakunya muhshan, mukallaf (sudah baligh dan berakal), suka rela (tidak dipaksa, tidak diperkosa), maka dicambuk 100 kali, kemudian dirajam, berdasarkan perbuatan Ali bin Abi Thalib atau cukup dirajam, tanpa didera dan ini lebih baik, sebagaimana dilakukan oleh Muhammad, Abu Bakar ash-Shiddiq, dan Umar bin Khatthab.
Jika pelakunya belum menikah, maka dia didera (dicambuk) 100 kali. Kemudian diasingkan selama setahun
Al A’raaf  33 “ Tuhan hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan dzalim tanpa alasan yang benar dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan DIA tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui”

Al Israa 32 “ Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu jalan yang buruk”

An Nuur 26 “ Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).


TIGA

 Ke Kota Debus

Hukuman rajam pada kehidupan nyata adalah lemparan batu sebagai peringatan…hal itu bisa dalam wujud diberi kesusahan yang terus menerus, kegelisahan hati…derita-nestapa yang tak berujung hingga pelaku menyadari akan perbuatannya dan “berfikir”…Hukuman pengasingan di sini, Cheryn harus mengasingkan diri ke kota Debus , bekerja sebagai kuli tinta…

KOMPLEK KULI TINTA
REREONGAN, sebuah ruangan kecil di belakang kantor Dewan adalah tempat Kuli Tinta berkumpul pagi hingga siang hari sebelum masing-masing menulis beritanya di sebuah tempat nongkrong dengan fasilitas hot spot sekitar alun-alun..kawasan ini aku beri nama KOMPLEK KULI TINTA 
Desember 2010
THERE IS  A GOD...

berkata seorang kakak kepada adiknya ..

"tak perlu jauh-jauh jika kau ingin belajar agama,...aku akan membantumu!" tukas sang kakak
"ah...tidak, karena kau hanya senang dengan siluet wanita montok saja" sahut si adik dengan polos

cobalah kau rubah pola pikirmu...
wanita itu indah...DAN LEBIH DARI ITU...
pahamilah setiap bagian tubuhnya...dan setiap lekuk yang ada...
hal itu bisa membawamu mengerti dan percaya bahwa TUHAN itu ADA...there is  A GOD...

mengapa hidung diletakan dengan posisi lubang menghadap ke bawah???,tanya si kakak lagi...
kenapa, untuk apa,kak?,tanya balik si adik..

dengarkan aku...

bayangkan lah jika hidungmu diletakkan dalam posisi terbalik...maka kau akan susah payah jika hujan datang!

pikirkan juga mengapa rambutmu bisa panjang melebihi bulu-bulu lain yang ada...

SEMUA PENUH KETERATURAN

SIAPA YANG BISA MENGATUR ITU SEMUA JIKA BUKAN TUHAN? 
INDAH BUKAN???

Cheryn saat itu seperti menemukan sebuah jawaban tentang Tuhan tapi ia tak menemukan jawaban tentang agama. "aku mencari tahu, bagaimana cara beragama yang baik, cara mendekatkan diri pada Tuhan karena selama ini yang aku tahu semua orang beragama tapi mengapa bukan ketenangan yang terjadi, melainkan ketegangan-ketegangan yang mengatasnamakan agama yang terjadi? Bukankah Tuhan itu hanya satu?"


HIDUP ITU UNTUK BERSUSAH PAYAH
Oktober 2010
Judule KERJA di TV

jebul-jebul isi critane rada abot, angel sisan...Maklum, awakku uripe kecukupan...Kabeh serba ada...Dan segala sesuatu selalu disiapkan Mami & Papiku tercinta...
1.Prepare ke kota Debus
2.BerADAPTASI dengan tempat yg baru dgn bahasa yg asing (SUNDA geto loh)
3.Profesi baru yg sama sekali aku gak tau ilmunya
4.Belajar MANDIRI (umbah-umbah dhewe, resik-resik omah dhewe, nek loro tuku obat dhewe)
5.NGATUR DHUWIT dhewe
6.NGGOLEK PETURONAN
7.PASEDULURAN, KEKANCAN
8.de el el

MAKJEGAGIG...

Ngene iki jenenge urip tenan... "HIDUP ITU UNTUK BERSUSAH PAYAH"...Isine berusaha terus sa'ben dina...Sinau, sinau, lan sinau...Nimba ilmu...Ilmu dari Yang Maha Hidup...Ngupaya urip , piye carane ben urip terus nanging lewat cara sing nggenah...Segala sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan manusia kepada TUHAN setelah lahir dan mengenal dunia...

GEBRAKKAN PAGI HARI
September 2010

owhhhhhhhhh...kepalaku seperti tersambar sesuatu...dan sakit sekali

tiba-tiba kemarin pagi, selepas aku menyapu, mengepel dan mencuci bajuku di kontrakkanku,rumah tipe 45 dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi, otakku membuka file film percakapan antara aku dan Mayor Angkatan Laut itu...
Film yang tersusun dalam file itu mulai terputar...satu per satu ku cermati lagi hingga selesai...perjalananku menuju ke Kota Debus dan faktor-faktor pendukungnya...hahhhhhhhhhhhhhhhhhh...

tak terasa air mataku mengalir...dan kesedihan akibat penyesalan selimutiku...bagaimana tidak, aku berkata pada Mayor yang juga Tanteku itu, " aku jenuh dengan masalah-masalah yang terjadi di rumah...belum lagi dengan keluhan-keluhan Papi...sakit inilah sakit itulah...uang minimlah...ada saja yang jadi keluhan beliau...sedang beliau tidak mengerti, bagaimana aku terus memotivasi diriku untuk membahagiakannya meskipun penuh dengan tekanan-tekanan yang ada...meski aku sakit parah, aku tetap ingin bahagiakan ortuku, tante!"

Airmataku semakin deras...semakin erat rasa bersalahku...Aku lupa bahwa ORTUku sudah tidak muda lagi, terlebih Papi yang (mungkin) mengalami Posh Power Syndrome karena baru saja pensiun dari pekerjaannya...

Ya Allah , ampuni diriku, maafkan diriku , rahmatilah aku...
Aku menghitung kesalahan ortuku karena rasa kesal akibat tidak pernah mendapat yang sesuai keinginanku tapi aku lupa menghitung :
- berapa uang susuku
- berapa uang pendidikanku
dan
- berapa uang jaminan kesehatan lahir bathinku

" JANGAN MENGHITUNG KEBURUKAN TAPI HITUNGLAH BERAPA KENIKMATAN YANG TELAH TUHAN LIMPAHKAN PADA DIRI KITA MELALUI TANGAN KEDUA ORANG TUA KITA"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar